Mengaku Konsumsi Sari Tebu dan Air Zam-Zam, Kiai Sekjen MUI Ini Sembuh dari Virus Covid-19

3 Agustus 2020, 21:21 WIB
Muhyiddin, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah / Humas Prov Jateng /

SEMARANGKU - Wabah Covid-19 hingga saat ini masih belum ditemukan vaksinnya. Namun, ada cerita di balik pasien sembuh dari virus yang kali pertama muncul dari Wuhan, China tersebut.

KH Muhyiddin, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah pernah divonis terjangkit Covid-19. Pun akhirnya ia menjalani karantina, sampai sembuh. Cerita dan usaha apa yang dilakukannya sehingga ia selamat dari virus tersebut?

"Setelah tes dan dinyatakan positif (Covid-19), saya langsung menjalani karantina," ujar Muhyiddin saat ditemui di kantornya, Senin (3/8/2020). Kiai ini mengaku selalu beriktiar dengan konsumsi sari tebu dan air zam-zam.

Baca Juga: Orang Indonesia Bikin Geger Eropa, Gara-Gara Sepeda Brompton di Jerman Ludes dan Tokonya Tutup

Baca Juga: Penampakan Jersey Away Manchester City Untuk Musim Depan, Kolaborasi dengan Puma

Selama di karantina, rasa cemas selalu menghampiri. Apalagi, berita yang bermunculan bahwa Covid-19 telah menyerang siapa saja tanpa pandang bulu.

"Memang Virus Corona ini tidak pandang bulu. Dari berita semua orang bisa kena dari yang miskin, yang kaya, orang besar dan kecil, serta dokter pun bisa kena. Ini yang membuat saya semakin cemas," tuturnya.

Tidak banyak yang dilakukan, namun ia terus berupaya demi kesembuhan. Komunikasi dengan keluarga hanya bisa dilakukan lewat media sosial.

Baca Juga: Ponsel Jepang DoCoMo Masih Menjadi Primadona Pengguna Kelas Menengah

Baca Juga: BTS Akan Hibur Penggemarnya dengan Rilis Single Terbaru Dynamite, ARMY Siap-Siap

Ia pun mengonsumsi sari tebu produk olahan petani tebu di Kudus. Selain itu, ia diberi makanan, buah-buahan, sampai air zam-zam oleh petugas karantina.

"Kalau saya mantapnya usaha karena minum sari tebu dari Kudus. Itu karena resep dari adik saya. Selain itu air zam-zam. Tubuh saya terasa segar. Sari tebu saya minum tiga kali sehari, kalau air zam-zam dua kali," tuturnya.

Menurutnya, ia menjalani karantina hanya selama delapan hari, setelah dilakukan tes ulang sudah dinyatakan negatif.

Baca Juga: Waduh, PSIS Semarang Mau Pindah Homebase ke Yogyakarta Kalau Hal Ini Tak Terpenuhi

Baca Juga: Sempat Saling Mendukung, dr. Tirta dan Jerinx Kini terlibat Cekcok, Ada Apa?

"Hanya delapan hari saya dikarantina. Setelah dites sudah negatif," imbuhnya.

Ia sendiri tidak tahu persis tertular dari siapa dan dimana. Dugaannya, karena sempat menerima banyak tamu untuk audiensi di ruangannya yang relatif terbatas. Selain itu, ia suka berbelanja di minimarket.

"Saya tidak tahu tertukar dari mana. Tapi pernah ada audiensi di ruang ini yang ternyata diikuti banyak orang. Tapi saya juga suka belanja di minimarket, mungkin bisa lewat uang kembalian," ungkapnya.

Baca Juga: Heboh Soal Boneka BTS Tiny TAN, Boneka Karakter BTS dengan Bentuk Lucu dan Menggemaskan

Baca Juga: Netizen Anggap Anji Sudah Pernah Diberi Nasehat Ariel Noah, Begini Nasehatnya

Dari pengalaman itu, ia berpesan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.

"Saya sudah mematuhi protokol kesehatan, tapi setelah kena saya nambah ketat lagi," kata dia.

Muhyiddin juga mengutip Al Qur'an yang menerangkan bahwa kewajiban menjaga diri dari tindakan yang membahayakan.

Baca Juga: ASN Bakal Didenda jika Melanggar Protokol Kesehatan

Baca Juga: Kecewa Atas Sikap Klub, Antonio Conte Akan Tinggalkan Inter Milan

"Sesuai Surat Al Baqoroh ayat 195 dan dikuatkan qoidah Fiqhiyah laa dharara wala dhirara, yakni jangan berbuat yang membahayakan diri sendiri dan orang lain. Jadi mentaati protokol kesehatan wajib terutama bagi umat Islam," tegasnya.

Selain itu, ia juga menyampaikan kepada ulama untuk dapat bersinergi dengan pemerintah dan ahli kesehatan dalam menentukan hukum terkait Covid-19.

"Saya mengajak umat Islam, tokoh, kiai hendaknya tidak berpikir sendiri seolah ijtihad, karena bukan bidangnya. Kita cukup bermadzhab kepada ilmuwan bidang virus dan penyakit," pintanya.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Ceko, Marc Marquez Siap Tarung dengan Fabio Quartararo dan Valentino Rossi

Baca Juga: Jadwal Lengkap Liga Champions 2020, Babak 16 Besar Hingga Final

Dalam kesempatan itu, ia mendoakan ulama, tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat yang telah meninggal dunia karena Covid-19 dapat diterima di sisi Tuhan. "Semoga yang telah meninggal dunia, meninggal Sahid," tandasnya. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler