Kapal Ditahan Pemrintah Tiongkok Meminta Indonesia Segera Menyelesaikan Kasuk Tewasnya ABK di Kapal

- 13 Juli 2020, 10:00 WIB
ABK Indonesia yang tewas dievakuasi petugas dari Kapal berbendera China
ABK Indonesia yang tewas dievakuasi petugas dari Kapal berbendera China /idtoday.co/

SEMARANGKU – Setelah ditemukannya jenazah ABK yang merupakan warga Indonesia di dalam kapal berbendera Tiongkok, pemerintah Indonesia langsung menahan kapal tersebut.

Soal ini Pemerintah Tiongkok langsung bereaksi agar Indonesia segera mengambil tindakan konkret soal kasus tersebut.

Kapal berbendera Tiongkok tersebut saat ini masih ditahan di perairan Indonesia untuk penyelidikan lebih lanjut dan menginterogasi beberapa ABK yang masih ada di kapal.

 Baca Juga: Ancaman Terbesar Amerika Disebut Oleh FBI Adalah Tiongkok

Awalnya seorang WNI, Hasan Afriandi, yang menjadi ABK di salah satu kapal berbendera China, Lu Huang Yu 117 dan Lu Huang Yu 118, ditemukan meninggal dunia.

Dilansir dari Galamedianews.com, hingga kini pihak kepolisian masih mengusut kejadian ini meskipun pihak Tiongkok sempat mempertanyakan penahanan kapal tersebut.

"China memberikan perhatian soal ini. China meminta pihak Indonesia mengambil tindakan konkret dan efektif untuk melindungi hak dan kepentingan kapal nelayan China dan anggota kru serta agar masalah ini bisa tertangani secara tepat dan cepat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian di Beijing, Jumat 10 Juli 2020.

Artikel ini telah tayang di Galamedianews.com dengan judul:Pemerintah China Minta Indonesia Ambil Tindakan Konkret Soal Tewasnya ABK

 Baca Juga: Jepang BikinJet Tempur Canggih untuk Hadapi Tiongkok dan Korea Utara

Pihaknya akan terus menjalin komunikasi secara intensif dengan pihak Indonesia mengenai kasus itu.

Menurut dia, kapal penangkap ikan tersebut berlayar secara normal di rute internasional.

Namun pihaknya menyayangkan sikap Indonesia yang menahan kapal penangkap ikan berbendera China itu tanpa pemberitahuan terlebih dulu.

 Baca Juga: Amerika Keluar dari WHO, Donald Trump Anggap WHO di Bawah Kendali Tiongkok

"Informasi awal yang diterima ada seorang warga negara kita diduga dianiaya hingga meninggal dunia, seperti pengalaman sebelumnya sebagian besar tenaga kerja kita yang bekerja di kapal ikan asing diperlakukan tidak manusiawi dan berdasarkan dokumen untuk mereka bekerja sering kali dipalsukan dan tidak benar isinya. Sehingga dugaan kami kedua kapal ini salah satunya merupakan tempat dilakukannya penganiayaan dan ABK lainnya sebagai saksi yang mengetahui kejadian tersebut," kata Kepala Polda Kepri Inspektur Jenderal Polisi Aris Budiman, Rabu 8 Juli 2020.

Polda Kepri telah meminta keterangan 23 ABK berkewarganegaraan asing dan akan meminta keterangan 15 ABK berkewarganegaraan China dan delapan ABK berkewarganegaraan Filipina terkait kematian WNI di perbatasan perairan Indonesia-Singapura itu.

 Baca Juga: Konflik Amerika vs Tiongkok Terus Memanas, Selat Bashi Jadi Tempat Baru Unjuk Kekuatan

Dalam meminta keterangan tersebut, Polda Kepri juga berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Filipina dan Kedutaan Besar China di Indonesia. ***(Kiki Kurnia/Galamedianews.com)

Editor: Heru Fajar

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah