PSSI Umumkan Kompetisi Sepak Bola Resmi Dimulai Bulan Oktober 2020

29 Juni 2020, 11:05 WIB
KETUA Umum PSSI Mochamad Iriawan memberikan penjelasan terkait kelanjutan seluruh kompetisi sepakbola nasional dalam jumpa pers di Kantor PSSI, Menara Olahraga Senayan (MOS) FX Sudirman, Jakarta, Minggu 28 Juni 2020. PSSI mentargetkan kompetisi mulai 1 Oktober mendatang dan berakhir sebelum Maret 2021. /Pikiran-Rakyat.com/Wina Setyawati/

SEMARANGKU – Para pecinta sepakbola Indonesia kini bisa bernafas lega karena kelanjutan kompetisi sepakbola nasional sudah resmi akan dimulai bulan Oktober setelah kemari SK dari Menpora keluar.

Dengan keluarnya surat keputusan ini maka kini tinggal menunggu semua aturan pendukung demi kelancaran bergulirnya kompetisi sepakbola Liga 1 dan Liga 2 secara aman dimasa pandemi Covid-19/

Kelanjutan kompetisi yang sudah terhentu sejak Maret lalu juga akan berdampak positif terhadap para stakeholder yang terlibat. Karena jika sampai kompetisi ini dibatalkan maka kerugian yang akan dicapai hingga 3 trilun rupiah.

Baca Juga: Bagi Aleix Espargaro Musim 2020 Bagus Tapi Lebih Bagus Lagi di 2021

Sejak Sabtu (27/6) kemarin sebenarnya SK dari Menpora ini sudah ditungggu namun ternyata mengalami penundaan sehari dan pada Minggu (28/6) akhirnya PSSI memberikan pernyataan resmi lewat jumpa pers.

Hasil finalnya adalah jika Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) merilis Surat Keputusan Bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020.

Seperti dilansir dari Liga-Indonesis.id, sebelumnya, pada 27 Maret 2020, PSSI telah mengeluarkan SKEP/48/III/2020 tentang penghentian kompetisi sepak bola di Indonesia terkait penyebaran Covid-19 di Indonesia dalam keadaan kahar atau force majeure.

 Baca Juga: Bisnis Ikan Arwana yang Makin Moncer di Tengah Covid-19

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyatakan, SKEP terbaru yang ditandatangani pada 27 Juni 2020 dan diumumkan secara resmi pada Minggu, 28 Juni 2020 diambil dengan melalui berbagai pertimbangan.

“Kita perlu melakukan kampanye lewat sepak bola bahwa Indonesia sudah mulai beradaptasi dan belajar dengan situasi ‘New Normal’ dengan menjalankan protokol kesehatan. Lewat kompetisi sepak bola adalah kampanye yang baik bagi dunia luar,” tegasnya.

Pria bersapaan ‘Iwan Bule’ itu melanjutkan, sepak bola Indonesia punya pengalaman mendapat sanksi dari FIFA dan tidak ada kompetisi saat itu, sehingga akibatnya kurang baik terhadap sepak bola nasional.

 Baca Juga: Jadi Dikontrak atau Tidak, Nasib Jorge Lorenzo Ada di Tangan Ducati

“Kompetisi yang dilakukan sekarang adalah untuk kepentingan timnas ke depan, agar pemain selalu berkompetisi dan dengan sendirinya pemain tetap terasah kualitasnya,” paparnya.

Selain itu, bergulirnya kembali kompetisi juga dimaksudkan untuk kepentingan Timnas U-19 yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 2021.

“Saat mereka tidak menjalankan training centre (TC), para pemain bisa berkompetisi di klub mereka masing-masing, baik Liga 1 dan Liga 2, karena pada umumnya mereka sudah milik klub,” terangnya.

 Baca Juga: Semua Infrastruktur di Stadion Manahan Diminta Siap Sebelum 2021 untuk Piala Dunia U-20

Kalaupun berlangsung TC, umumnya pemain dipanggil TC hanya 23-30 orang, sedangkan pemain yang tidak terpanggil TC, mereka tetap terasah lewat kompetisi di klub mereka.

Iriawan menggarisbawahi, kewajiban PSSI itu harus memutar kompetisi, sebagaimana diamanatkan di kongres.

“Terkait pertanyaan bagaimana regulasi kompetisi saat pandemi Covid-19, maka dari itu PSSI mengajak klub, APSSI, APPI berdiskusi buat menentukan format kompetisi dan regulasi kompetisi,” kata mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, dan Polda Metro Jaya ini.

 Baca Juga: Menteri Pertanian RI Sempat Salah Sangka Terhadap Bupati Kendal

Iriawan menyatakan, sebagai Ketua Umum PSSI, ia juga mendengar masukan pemerintah, AFC, FIFA dan masukan pihak-pihak lainnya sebelum memutuskannya bersama Exco PSSI.

“Dengan kompetisi, pelatih timnas juga bisa mendapatkan pemain di luar list yang sudah ada, karena kompetisi yang baik bisa melahirkan pemain yang berkualitas,” paparnya.

Selain itu, kompetisi akan menggerakkan roda ekonomi seperti pemasukan hotel, transportasi, catering, dan lain-lain.

 Baca Juga: Jorge Lorenzo Beli Mobil Lagi Kini Lamborghini dengan No Seri 0

“Apalagi pemerintah menyarankan kita hidup berdampingan dengan Covid-19 dan produktif dalam kegiatan ekonomi diiringi protokol kesehatan ketat,” tegasnya.

Atas dasar itulah, Iriawan sebagai Ketua Umum PSSI kemudian membuat Surat Keputusan bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang kelanjutan kompetisi dalam keadaan luar biasa tahun 2020.

“Kompetisi Liga 1,  Liga 2, dan Liga 3 akan dimulai pada Oktober 2020 dengan memperhatikan ketentuan protokol kesehatan Covid-19 yang ditetapkan oleh pemerintah,” ungkapnya.

 Baca Juga: Korut Ancam Akan Luncurkan Serangan Nuklir ke Amerika Serikat Jika Pecah Perang Korea

Iriawan menambahkan, terkait hal-hal yang belum termasuk dalam Surat Keputusan ini tentang pelaksaaan Kompetisi Tahun 2020 akan diatur kemudian dalam ketentuan terpisah.

“Dengan ini saya nyatakan Surat Keputusan SKEP/53/VI/2020  mulai berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan,” kata Iriawan. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: liga-indonesia.id

Tags

Terkini

Terpopuler