Jika Kompetisi Sepak Bola Tidak Dilanjutkan Maka Kerugiannya Mencapai 3 Triliun  

- 28 Juni 2020, 08:05 WIB
Kajian yang dilakukan oleh PSSI dan Universitas Indonesia di kantor PSSI Jumat lalu (26/06/2020)./ Liga-indonesia.id
Kajian yang dilakukan oleh PSSI dan Universitas Indonesia di kantor PSSI Jumat lalu (26/06/2020)./ Liga-indonesia.id /

 

SEMARANGKU – Kompetisi sepak bola Indonesia sudah berhenti sejak bulan Maret karena adanya pandemi Covid-19. Semua kompetisi dihentikan baik Liga 1, Liga 2 maupun yang lainnya.

PSSi telah mengumumkan pertengahan bulan Juni ini jika kompetisi akan dilanjutkan dengan mengikuti protokol kesehatan. Lanjutan kompetisi untuk Liga 1 dan 2 rencananya akan digelar bulan September atau Oktober.

Jika dihitung secara matematika berhentinya kompetisi sepak bola tentu mambawa kerugian yang cukup besar. Untuk menghindari kerugian yang lebih banyak lagi salah satu cara adalah dengan tetap melanjutkan kompetisinya.

 Baca Juga: Menteri Pertanian Ikut Panen Raya Jagung Hibrida di Kabupaten Kendal

Banyaknya pihak yang terkait dengan kompetisi sepakbola tentu membawa dampak negatif baik materi maupun sosial. Ketika kompetisi berhenti akan banyak orang yang akan berkurang atau bahkan kehilangan mata pencahariannya.

Contoh paling mudah tentu saja para pemain sepak bola yang harus rela ada pengurangan gaji atau pendapatan selama kompetisi berhenti. Belum lagi pihak lain yang secara langsung dan tidak langsung ikut terdampak dengan kondisi seperti ini.

Dalam sebuah kajian yang diselenggarakan PSSI, terkuak jika kerugian yang akan diderita jika kompetisi tidak dilanjutkan adalah sebesar 2,7 hingga 3 triliun Rupiah dalam jangka waktu satu tahun.

 Baca Juga: Pemain PSIS Semarang Ini Awalnya Agak Aneh Dengan Posisi Barunya

Halaman:

Editor: Heru Fajar

Sumber: liga-indonesia.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x