Umrah Dibuka Awal Bulan Depan, Kemenag: Mudah-mudahan Indonesia Tidak dilarang

- 4 Oktober 2020, 06:30 WIB
Ibadah Umrah akan dibuka mulai 1 November, meski ada 3 negara dilarang namun Indonesia dibolehkan masuk ke Arab Saudi*/Dok Saudi Press Agency
Ibadah Umrah akan dibuka mulai 1 November, meski ada 3 negara dilarang namun Indonesia dibolehkan masuk ke Arab Saudi*/Dok Saudi Press Agency /

SEMARANGKU – Sebelumnya telah diberitakan bahwa warga negara Indonesia bisa menjalankan ibadah umrah pada 1 November mendatang.

Jamaah yang hendak menunaikan ibadah ini tentu senang mendengarnya. Tetapi ternyata keberangkatan ini pun belum bisa dipastikan seratus persen.

Hal ini dikarenakan harus menunggu perkembangan Covid-19 dan rilis dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi tentang negara-negara yang diizinkan untuk mengirimkan jamaah umrahnya.

Baca Juga: Umrah Dibuka Bulan November, Ada 3 Negara yang Tidak Diijinkan, Indonesia Masuk yang Mana

Baca Juga: Menko Airlangga: Tersedia 370 Juta Vaksin Covid-19, Untuk Siapa?

Sebelumnya Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji Umrah Kemenag, Nizar Ali sempat menyampaikan perihal dibukanya ibadah umrah ini oleh Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia termasuk negara yang diperbolehkan mengirimkan jamaahnya.

Pasalnya, ada tiga negara yang warganya belum diperbolehkan masuk ke Arab Saudi, yaitu India, Brazil, dan Argentina. Penyebabnya tentu karena tiga negara tersebut dianggap belum bisa menangani Covid-19 di negaranya secara maksimal.

Dalam kegiatan Jamarah (Jagong Masalah Umrah dan Haji di hotel Claro, Makassar pada 2 Oktober lalu, Nizar kembali menyinggun perihal ibadah umrah tahun ini.

Baca Juga: Ibadah Umrah Dibuka Kembali oleh Arab Saudi, Catat Tanggalnya!

Baca Juga: Video Viral, Mobil Dinas TNI Dikendarai Warga Keturunan untuk Beli Nasi Bungkus, Tonton Disini

Nizar mengungkapkan bahwa pihaknya harus menunggu pengumuman resmi dari Arab Saudi terkait kepastian keberangkatan.

Lebih lanjut, Nizar menjabarkan bahwa Pemerintah Arab Saudi membuka beberapa tahap pelaksanaan ibadah umrah untuk sisa tahun ini.

Tahap pertama akan dilaksanakan pada 4 Oktober dan diperuntukkan untuk warga negara Arab Saudi dan warga negara asing yang sudah tinggal di sana dengan jumlah 30 persen dari kapasitas Masjidil Haram.

Baca Juga: Ternyata Gedung Putih Tidak Angker, Hanya Seminggu Diserang, Donald Trump dan 3 Orang Jatuh Tumbang

Baca Juga: Dapatkan Insentif Kartu Prakerja Rp600 Ribu! Ini Cara Daftar Pelatihan Online di Bukalapak

Sama seperti tahap pertama, tahap kedua yang dilaksanakan pada 18 Oktober juga diperuntukkan untuk WN Arab Saudi dan WNA yang sudah tinggal di sana.

Hanya saja, jumlah atau kuotanya ditambah menjadi 75 persen dari kapasitas Masjidil Haram. Menurut prediksi Niza artinya sekitar 15 ribu jamaah umrah per hari dan 40 ribu jamaah shalat di Masjidil Haram.

Warga negara asing diperbolehkan untuk datang ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umrah dengan dua catatan.

Baca Juga: Telkomsel Bagikan Kuota Internet Gratis 45 GB per Bulan, Ini Cara Dapatnya!

Baca Juga: Buruan, Sulap Minyak Jelantah di Dapurmu Jadi Tabungan Emas, Ikuti Panduannya

Catatan pertama yaitu menunggu perkembangan Covid-19 dan catatan kedua yaitu menunggu rilis dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi terkait negara-negara yang diizinkan mengirimkan jamaah umrahnya.

Terkait belum adanya kepastian tentang keberangkatan jamaah umrah dua catatan tersebut, Nizar berharap Indonesia bisa mengirimkan jamaah umrahnya.

“Mudah-mudahan Indonesia tidak dilarang dalam list Kementerian Kesehatan Arab Saudi,” ucap Nizar, dilansir oleh Semarangku dari laman Kemenag.***

Baca Juga: Cara Tukar Minyak Jelantah dengan Emas di Pegadaian, Ayo Buruan, Jangan Buang Kesempatan!

Editor: Heru Fajar

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x