HATI-HATI! 85 Persen Generasi Milenial Rentan Paham Radikal Lewat Dunia Maya, Kata BNPT

- 17 Desember 2020, 13:10 WIB
Ilustrasi media sosial dan dunia maya bisa antarkan generasi milenial menuju pemahaman radikal.*
Ilustrasi media sosial dan dunia maya bisa antarkan generasi milenial menuju pemahaman radikal.* / Tracy Le Blanc/pexels/tracyleblanc

SEMARANGKU – Generasi milenial merupakan salah satu generasi yang akrab dengan dunia maya dan teknologi terkini.

Namun, perlu diperhatikan pula bahwa sebagian besar generasi milenial rentan paham radikal, papar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Berikut pemaparan detailnya! Baca artikel ini sampai tuntas.

Pernyataan tersebut berdasarkan pada survei yang dilakukan oleh BNPT terkait potensi radikalisme. Dan fakta menunjukkan bahwa sebanyak 85 persen generasi milenial rentan terpapar paham radikal.

Baca Juga: Gedung Baru Big Hit Entertainment Dikepung Covid-19, Agensi BTS Ambil Langkah Ini

Baca Juga: Benarkah BPJS Kesehatan Hapus Tunggakan Iuran Hingga Tahunan? Cek Infonya di Sini

Penyampaian hasil survei tersebut disampaikan pada sela-sela penutupan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang bertempat di Nusa Dua, Bali, pada Rabu, 16 Desember 2020.

"Dengan hasil survei ini, kita diingatkan untuk mewaspadai pergerakan spread of radicalisation di dunia maya ini. Tidak hanya di Indonesia, tapi seluruh dunia," tutur Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar dikutip dari PMJ News.

Bahkan situasi pandemi COVID-19, kata Boy Rafli bisa menjadikan ladang aktivitas sekolah, kantor bahkan aktivitas masyarakat di rumah lebih banyak berselancar di dunia maya.

Baca Juga: Kelompok Teroris Kumpulkan Dana dari Kotak Amal Milik Baznas dan Yayasan dengan Dua Tipe ini

Baca Juga: Agar Makin Cuan, ShopeePay Bagikan Kiat Cerdas Skill Fotografi untuk Pemilik Usaha di Tengah Pandemi

Boy Rafli memberikan ibarat bahwa masuknya generasi milenial ke dunia maya ibarat masuk ke hutan belantara.

Dia juga memberikan permisalan ketika para generasi milenial itu mencari konten keagamaan, Boy Rafli menyampaikan bahwa ada kecenderungan mereka menerima preferensi ceramah keagamaan berdurasi singkat maka ceramah yang disampaikan diterima dengan tidak utuh.

Namun, disisi lain tanpa mereka sadari jaringan teroris sangat intens menyebarkan narasi radikal dan intoleran.

Baca Juga: Angka Kematian Tinggi, Persatuan Perawat Sebut Perlindungan Covid-19 di Puskesmas Masih Lemah

Baca Juga: Astaghfirullah! Uang Infaq Disalahgunakan Teroris Jamaah Islamiyah, Polri Angkat Bicara

"Pada saat yang sama, anak-anak muda yang disebut gen Z ini belum tumbuh ketertiban sosial, kepatuhan hukum dan itikad dalam menggunakan media sosial untuk tujuan yang baik," kata Boy Rafli.

Boy Rafli juga meminta kepada para peserta yang mengikuti Rakornas yang juga merupakan pengurus FKPT dari 32 provinsi untuk berperan aktif dalam mengatasi permasalahan tersebut.

"Tidak bisa kita melarang internet, karena itu hak anak muda. Tapi bagaimana memberi edukasi yang baik, yaitu menggunakan medsos dengan cerdas," katanya.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x