Tenaga Kesehatan di Jepara Meninggal Karena Covid-19, Total Sudah 4

26 Juni 2020, 08:05 WIB
ILUSTRASI Petugas kesehatan beraktivitas di ruang ekstraksi laboratorium biomolekuler Rumah Sakit Pelindo Husada Citra (PHC), Surabaya, Jawa Timur, Selasa 12 Mei 2020. Laboratorium biomolekuler PCR tersebut berfungsi untuk melakukan uji laboratorium virus corona atau Covid-19 melalui metode tes swab dengan kapasitas 500 tes perhari. /- Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim/hp/pri.

SEMARANGKU – Daerah-daerah di Jawa Tengah terus dipantau perkembangan pasien positif Covid-19. Semua Rumah Sakit terus memberikan pelayanan maksimal meski nyawa para tenaga kesehatan yang harus dikorbankan.

Untuk menekan jumlah kasus positif Pemerintah Provinsi Jateng terus melakukan pengawasan ketat bagi daerah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi.

Awalnya di Temanggung, Semarang, Demak dan Kendal yang menjadi prioritas pengawasan.

Baca Juga: Cek Penutupan PPDB, Ganjar Pranowo Temukan 13.834 SKD, 1.007 Mundur

Tetapi justru di Kabupaten Jepara korban jatuh dari tenaga kesehatan sendiri. Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang meninggal berupaya memerangi Covid-19 terus bertambah.

Seperti dilansir dari Antaranews Jateng, tenaga kesehatan yang meninggal dari sebelumnya dua orang, kini bertambah menjadi empat orang dan dua orang di antaranya positif Covid-19.

"Hingga kini, memang ada empat orang tenaga kesehatan yang meninggal di tengah pandemi Covid-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Jepara Fakhrudin di Jepara, Kamis (25/6) kemarin.

 Baca Juga: Warga Kudus Sudah Diijinkan Gelar Pernikahan, Asalkan Penuhi Syarat

Ia mengungkapkan dari keempat tenaga kesehatan, tercatat ada dua orang yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Kasus pertama, dialami tenaga kesehatan asal Kalinyamatan saat meninggal masih berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), namun setelahnya hasil tes usap (swab) tenggorokannya keluar diketahui positif Covid-19.

Untuk kasus kedua, adalah perawat RSUD RA Kartini Jepara yang meninggal Rabu (24/6) dan hasil usap tenggorokannya belum keluar.

Kemudian disusul perawat di Puskesmas Bangsri I yang meninggal akibat Covid-19 dan hasil usap tenggorokan terkonfirmasi positif.

 Baca Juga: Soal Pembakaran Bendera PDIP, Ganjar Pranowo Himbau Kader Tidak Terprovokasi

"Khusus untuk dokter yang bertugas di Klinik Welahan Jepara, kami belum bisa menjelaskan secara detail karena meninggalnya di Semarang dan almarhumah juga memungkinkan dicatat di Kudus," ujarnya.

Informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, dokter yang bekerja di Klinik Mardi Nugroho Welahan Jepara disebutkan memiliki riwayat sakit ginjal.

Sedangkan hasil tes usap tenggorokannya untuk memastikan terpapar Covid-19 atau tidak, belum keluar.

 Baca Juga: Hasil Tes MotoGP Misano, KTM Tercepat , Ducati Pamer Desain Baru

Jumlah tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Jepara juga mencapai 50-an orang, sedangkan hasil tes cepat Covid-19 yang dinyatakan reaktif juga cukup banyak.

Data yang diperoleh dari website https://corona.jepara.go.id/ hari Kamis (25/6) pukul 18.00 WIB, tercatat jumlah kasus terkonfirmasi positif bertambah menjadi 261 kasus atau meningkat dibandingkan dengan hari Rabu (24/6) jumlahnya tercatat sebanyak 239 kasus.

Semua pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 230 orang, sebanyak 214 pasien di antaranya merupakan pasien asal Kabupaten Jepara dan 16 pasien dari luar daerah.

 Baca Juga: Sejumlah Tempat Wisata dan Hiburan di Semarang Ajukan Rekomendasi Buka

Sedangkan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 14 orang, sedangkan meninggal dunia sebanyak 17 orang.***

Editor: Heru Fajar

Sumber: antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler