Jelang Pelantikan Presiden AS Terpilih Joe Biden, Google Hentikan Sementara Iklan Politik Karena Ini

14 Januari 2021, 07:15 WIB
Ilustrasi pencarian Google.* /Firmbee/Pixabay

SEMARANGKU – Menjelang pelantikan Presiden AS terpilih, Joe Biden, pada 20 Januari mendatang, Google menghentikan sementara iklan politik AS karena alasan berikut ini.

Google Alphabet Inc akan berhenti menampilkan iklan politik yang merujuk pada pemilu AS di seluruh layanannya hingga setidaknya 21 Januari, setelah pelantikan Presiden AS terpilih yaitu Joe Biden.

Pelantikan Presiden AS terpilih, Joe Biden, akan dilakukan pada 20 Januari mendatang dan Google mengambil langkah antisipasi dengan menghentikan menampilkan iklan yang berkaitan dengan politik AS.

Baca Juga: Sinopsis Kembalinya Raden Kian Santang dan Jadwal MNC TV Hari Ini Kamis, 14 Januari 2021

Baca Juga: Selain Ganjar Pranowo, 10 Tokoh di Jateng ini yang Akan Disuntik Vaksin

Penghentian iklan politik AS oleh Google menyusul kekerasan minggu lalu di Gedung Capitol, menurut email kepada pengiklan yang dilihat oleh Reuters.

Email tersebut mengatakan tindakan itu diambil menyusul peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam seminggu terakhir dan menjelang pelantikan presiden yang akan datang.

Dalam sebuah pernyataan, Google mengatakan akan "menghentikan sementara semua iklan politik selain iklan yang merujuk pada impeachment, pelantikan, atau protes di U.S. Capitol".

Baca Juga: Link Live Streaming Vaksinasi Covid-19 Perdana di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang Pertama Disuntik

Baca Juga: LIVE STREAMING Vaksinasi Pertama di Jateng, Ganjar Pranowo Disuntik Vaksin Covid-19

Langkah tersebut, yang akan berlaku pada hari Kamis, tidak akan membuat pengecualian bagi organisasi berita atau merchandiser yang menjalankan iklan.

Pada 10 Desember, Google telah mencabut larangan sementara pada iklan terkait pemilu, yang berlaku setelah pemungutan suara ditutup pada pemilihan presiden AS November dan bertujuan untuk mengekang informasi yang salah dan pelanggaran lain di platformnya.

Facebook Inc juga menghentikan iklan politik setelah pemilu 3 November, hanya sebentar mencabut iklan sekitar pemilihan Senat AS di Georgia awal bulan ini.

Baca Juga: Ayo! Bank BRI Beri Kesempatan Pelaku UMKM Cairkan Bantuan BLT BPUM Rp2,4 Juta Sampai Akhir Januari

Baca Juga: Segera Lapor Via WA Jika Belum Dapat Bantuan BST Rp300 Ribu per KK, Ini Nomor dan Caranya!

Seorang juru bicara Google mengatakan perusahaan telah menggunakan versi terbatas dari kebijakan "Peristiwa Sensitif" sejak 6 Januari penyerbuan Capitol AS oleh pendukung Presiden Donald Trump, yang berarti tidak mengizinkan iklan yang merujuk pada kekerasan politik di Capitol .

Kebijakan tersebut berupaya melarang konten yang berpotensi memanfaatkan peristiwa seperti keadaan darurat kesehatan masyarakat atau bencana alam.

Dalam email yang pertama kali dilaporkan oleh Axios tersebut, Google juga mengingatkan para pengiklan tentang kebijakannya terhadap iklan yang mendorong kebencian atau menghasut kekerasan.

Baca Juga: CAIR! Ibu Hamil dan Balita Bisa Dapat BLT Rp6 Juta, Cek Syarat dan Cara Dapatnya

Baca Juga: Alur Pendaftaran DTKS Sampai Nama Terdaftar di dtks.kemensos.go.id untuk Dapat Bantuan Bansos 2021

“Mengingat kejadian minggu lalu, kami sangat waspada untuk menegakkan iklan apa pun yang secara wajar dapat ditafsirkan sebagai melewati batas ini,” katanya.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler