Populasi Menurun, Desa di China Tawarkan Hadiah Rp2 Juta bagi Pasangan yang Mau Nikah Muda

- 1 September 2023, 17:36 WIB
ilustrasi menikah, Populasi Menurun, Desa di Cina Tawarkan Hadiah Rp2 Juta bagi Pasangan yang Mau Nikah Muda /
ilustrasi menikah, Populasi Menurun, Desa di Cina Tawarkan Hadiah Rp2 Juta bagi Pasangan yang Mau Nikah Muda / /Freepik/@freepik.diller
 
SEMARANGKU - Populasi di Negeri Tirai Bambu, China dikabarkan menurun drastis.
 
Untuk mengatasi penurunan populasi itu, pemerintah China menawarkan hadiah sebesar 1.000 yuan, atau setara dengan Rp2 juta bagi pasangan yang mau menikah muda.
 
Hadiah sebesar Rp2 juta itu dimaksudkan pemerintah China untuk membujuk para pasangan muda, terutama bagi perempuan berusia 25 tahun agar mau segera menikah.
 
Hadiah sejumlah Rp2 juta ini merupakan langkah terbaru yang diambil oleh pemerintah China untuk menanggulangi rendahnya tingkat kelahiran di Negeri Tirai Bambu tersebut.
 
 
Pengumuman pemberian hadiah sebesar Rp2 juta itu dipasang di akun resmi Wechat desa Changshan pada pekan lalu.
 
Dalam pengumuman itu disebutkan bahwa hadiah berupa uang diberikan guna mempromosikan "usia yang layak untuk menikah dan memiliki anak" pada pernikahan pertama.
 
Pemberian hadiah uang Rp2 juta itu juga disertai dengan serangkaian subsidi bagi pengasuhan anak, perawatan kesuburan, dan pendidikan bagi pasangan yang memiliki anak.
 
Penurunan populasi anak-anak, dan bertambahnya populasi usia senja dalam enam dekade untuk pertama kalinya ini tentu saja membuat pemerintah Cina khawatir.
 
Dengan berbagai upaya, termasuk menawarkan hadiah uang sejumlah Rp2 juta dilakukan pemerintah China untuk meningkatkan angka kelahiran, dan mengembangkan fasilitas pengasuhan anak.
 
Usia pernikahan terendah di China adalah 22 tahun untuk pria, dan 20 tahun untuk perempuan, namun saat ini jumlah pasangan yang menikah semakin sedikit. 
 
Faktor lain yang juga disinyalir  menurunkan angka kelahiran di China adalah, karena aturan pemerintah yang melarang wanita lajang memiliki anak.
 
Menurut data pemerintah China yang dirilis Juni, numlah pernikahan terendah tercatat pada 2022, yakni sebanyak 6,8 juta, dan angka ini terbilang yang paling rendah sejak 1986.
 
Dibanding pada tahun 2021, angka tersebut menurun sebanyak 800.000 pernikahan.
 
Tingkat kesuburan warga negara China juga merupakan salah satu yang terendah di dunia, yaitu 1,09 pada 2022, sebagaimana dilaporkan oleh media pemerintah setempat.
 
Penurunan angka kelahiran disinyalir karena banyaknya wanita yang lebih mengutamakan karir daripada menambah anak, karena biaya pengasuhan anak di China terbilang mahal.
 
Selain itu, perbedaan atau diskriminasi gender dan stereotipe tradisional, bahwa perempuan tidak boleh berkarir di luar, dan harus mengasuh anak juga masih dilakukan di seluruh wilayah Negara China.
 
Tak hanya faktor-faktor tersebut, lambatnya pertumbuhan ekonomi di China juga menjadi penyebab banyak anak muda di Negeri Tirai Bambu enggan untuk menikah dan memiliki anak.
 
Karena populasi anak-anak yang mulai menurun, desa di China Timur menawarkan hadiah sebesar Rp2 juta bagi para pasangan yang mau menikah muda untuk meningkatkan angka kelahiran.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x