Api Abadi Mrapen Dinyalakan Lagi, Sudah Tidak Alami?

- 19 April 2021, 20:45 WIB
Dinas ESDM melakukan modifikasi aliran gas alam menggunakan pipa untuk menyalakan Api Abadi Mrapen
Dinas ESDM melakukan modifikasi aliran gas alam menggunakan pipa untuk menyalakan Api Abadi Mrapen /Dok Dinas ESDM Jateng

Baca Juga: Tertarik Jalin Kerjasama Bisnis dengan UMKM Jateng, Dubes Ceko Cari Distributor

Dijelaskan, akumulasi gas yang terjadi di suatu tempat terjadi karena rangkaian panjang dari perjalanan sumber gas yang jauh dari permukaan bumi.

Adapun formasi batuan bagian dari zona stratigrafi lembah Randublatung yang memanjang dari sebelah timur Semarang sampai jauh di selatan Madura. 

Zona ini merupakan zona depresi bertekanan tinggi dan memiliki tekanan kompresi yang begitu kuat. Sehingga lapisan batuan di bawahnya selalu bertekanan.

Baca Juga: Duta Besar Ceko Kunjungi Jateng, Ganjar Pranowo Pertemukan dengan Pelaku UMKM Kota Semarang

Baca Juga: Menaker Himbau Pekerja dan PMI Tidak Mudik Lebaran Tahun Ini

Selain itu pula, lembah Randubaltung merupakan cekungan belakang dari sebuah tektonik yang  bagian tengahnya adalah aktivitas magmatik.

Fenomena yang nampak adalah jalur gunung api aktif (jalur Banda) dari tengah Sumatera-Jawa-Bali-NTB-NTT-Kepulauan Maluku-Sulawesi.

"Di Godong (Kecamatan Godong) merupakan ujung barat ini, rupanya cukup dangkal sehingga gas itu berada di kantong yang tidak terlalu jauh dari permukaan bumi," jelasnya.

Baca Juga: Banyak Status Tanah Musnah di are Tol Semarang-Demak, Kini Pemprov Jateng Tunggu Peraturan Menteri Agraria

Halaman:

Editor: Mahendra Smg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x