Kemudian ada struktur yang membuat bocoran di permukaan yang mengakibatkan semburan gas yang terbakar itu.
"Kemarin, terjadi mati. Karena banyak aktivitas yang membocorkan gas itu ke permukaan. Yang dapat diduga karena pengeboran orang mencari air bersih," ujarnya.
Hal itu disebabkan di cekungan Randublatung air bersih amat sulit ditemukan. Sehingga jika pengeboran tidak dilakukan oleh pihak yang berkompeten maka yang keluar adalah gas.
Baca Juga: Ada Klaster Sekolah saat Uji Coba PTM di Jateng, Tiga Guru SMAN 1 Gondang Sragen Meninggal
Baca Juga: Update Covid-19 Kota Semarang Hingga Minggu 18 April 2021, Ngaliyan dan Tembalang Masih Tinggi
"Kami meminta dengan tegas agar tidak melakukan pengeboran air tanah tanpa izin, oleh perusahaan atau juru bor yang tidak kompeten. Jangan menganggap di bawah tanah selalu ada air tanah. Pemboran air di wilayah Grobogan-Blora berisiko terjadi semburan gas yang berisiko keselamatan jiwa dan lingkungan," paparnya.
Diambil Dari Aliran Gas di Bawah Permukaan Mrapen
Pihaknya telah melakukan berbagai upaya teknis mencari cebakan gas dan pola distribusi (aliran) gas, volume gasnya yang dapat ditemukan melalui pendugaan di bawah permukaan.
Selain juga melalui pemetaan geologi permukaan,dan pengukuran geolistrik tiga dimensi ke bawah yang bertujuan untuk meyakini sekali lagi adanya sumber reservoir, yang menjebakkan gas di bawah permukaan tanah. Reservoir adalah tempat menyimpan barang-barang cadangan seperti air dan bahan bakar gas.