Ganjar Pranowo Pastikan Rumah Sakit untuk Penanganan Covid-19 di Jawa Tengah Masih Aman

- 7 Desember 2020, 15:43 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pastikan fasilitas di RS di Jawa Tengah siap tampung pasien Covid-19.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pastikan fasilitas di RS di Jawa Tengah siap tampung pasien Covid-19. /Semarangku.com/Dok. Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memastikan rumah sakit untuk penanganan Covid-19 di Jawa Tengah masih bisa menampung pasien virus Corona.

Hal itu diucapkan Ganjar untuk menanggapi pemberitaan bahwa rumah sakit di Jateng sudah tidak mampu menampung pasien Covid-19.

Untuk memastikan ketersediaan slot untuk pasien Covid-19, Ganjar meminta keterangan tiga direktur rumah sakit untuk memastikan kondisi fasilitasnya saat rapat evaluasi Covid-19 di Gedung A lantai 2 kompleks Pemprov Jateng pada Senin, 7 Desember, 2020.

Baca Juga: Terkait Kemungkinan Bansos Covid-19 Dikorupsi, Ganjar Pranowo: Kalau Ada di Jateng, Laporkan Saya!

Baca Juga: Pengikut Habib Rizieq yang Ditembak Polisi Juga Bawa Senjata Api, Dapat dari Mana?

Tiga direktur rumah sakit yang dimaksud yaitu direktur RSUD Moewardi Solo, RSUD Margono Banyumas dan RSUD Tugurejo Semarang. Ganjar akhirnya mendapat kepastian bahwa semua masih terkendali.

"Saat ini kami memiliki 20 ICU dan pada tanggal 20 nanti akan ditambah 10 lagi. Untuk tempat tidur isolasi, saat ini ada 144 dan akan ditambah 100 lagi pada tanggal 20. Sampai saat ini masih aman," kata Direktur RSUD Margono, Tri Kuncoro.

Mendapat jawaban itu, Ganjar lega karena kabar yang menyebut bahwa rumah sakit di Jawa Tengah penuh adalah tidak benar. Ditemui usai rapat, Ganjar menegaskan semua dalam kondisi aman.

Baca Juga: Jokowi Tegas Tak Akan Beri Perlindungan ke Koruptor, Termasuk ke Menteri di Kabinet Indonesia Maju

Baca Juga: Vaksin Covid-19 akan Segera Disalurkan! Daerah Mana yang Akan Dapat Pertama? Cek di Sini

"Saat ini kami belum sampai pada pembuatan rumah sakit darurat. Kalau kita hitung tadi, ini masih cukup. Sampai hari ini kita masih cukup," tegas Ganjar.

Ganjar menegaskan memang sudah menyusun Plan B untuk penambahan sarana prasarana fasilitas itu. Skenarionya, penambahan akan dilakukan untuk menampung pasien hingga Juni 2021.

"Skenarionya, tempat tidur isolasi akan ditambah sampai 9.800. Sementara untuk ICU, akan ditambah sampai 607 tempat tidur. Kami kerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk bertugas di sana," jelasnya.

Baca Juga: Kronologi Tewasnya 6 Pengikut Habib Rizieq Setelah Hadang Polisi di Tol Cikampek, Sempat Baku Tembak

Baca Juga: Habib Rizieq Dijadwalkan Diperiksa, 6 Orang Diduga Massa HRS Tewas Ditembak Polisi Karena Ini

Ganjar mengatakan di Jateng memiliki 5.939 tempat tidur isolasi di rumah sakit dan sudah ditambah menjadi 6.618 sampai 5 Desember 2020. Selain itu, total ICU juga bertambah, dari 438 menjadi 458 tempat tidur.

"Selain penambahan di rumah sakit, kami juga akan optimalkan tempat-tempat isolasi terpusat seperti gedung BPSDM, hotel-hotel dan asrama haji Donohudan. BPSDM sudah dipakai, asrama haji Donohudan juga sudah siap," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo juga membantah bahwa rumah sakit di Jateng kewalahan menampung pasien Covid-19. Dirinya menegaskan, bahwa rumah sakit di Jateng masih aman.

Baca Juga: Joe Biden Akan Sepakati Perjanjian Nuklir 2015, Donald Trump Dikutuk Atas Perbuatan Ilegalnya

Baca Juga: WOW! China Ciptakan Matahari Buatan dan Gegerkan Dunia, Mau Tandingi Ciptaan Tuhan?

"Memang ada satu atau dua rumah sakit yang penuh, tapi masih banyak rumah sakit yang kalau kita lihat datanya, masih cukup," ucapnya.

Memang secara keseluruhan, rumah sakit di Jateng lanjut dia harus melakukan penambahan tempat tidur isolasi dan ICU. Dan hal itu sudah dilakukan, dimana dalam sebulan terakhir, sudah ada penambahan 72% tempat isolasi.

"Penambahannya sudah banyak, dan sekarang masih kami tambah terus. Paling tidak, sampai akhir tahun, Jateng punya 7500 san tempat tidur isolasi," jelasnya.

Baca Juga: Laporkan Pelaku Money Politics Pilkada Ada Imbalan Rp 100 Juta, Cek Caranya di Sini

Baca Juga: Saingi Komputer Google dan Jepang, China Kembangkan Komputer Kuantum Tercepat Di Dunia

Untuk rumah sakit yang sudah penuh, ia mewajibkan agar melakukan penambahan tempat tidur isolasi maupun ICU. Dan itu saat ini sudah dilakukan.

"Sambil kami akan mengoptimalisasi tempat isolasi terpusat yang ada di Jateng. Sebenarnya banyak sekali tempat isolasi yang bisa dioptimalkan, misalnya Donohudan dan lainnya. Nanti kami dorong untuk tempat-tempat itu digunakan menampung isolasi pasien OTG," pungkasnya.***

Editor: Meilia Mulyaningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah