Baca Juga: Tinjau Pengamanan Perayaan Hari Raya Waisak di Prambanan, Kapolda Jateng Puji Penerapan Prokes
"Aprindo merasa prihatin dan berduka terhadap anggota Aprindo yang harus menutup gerainya karena kondisi terdampak pandemi Covid-19. Hal ini menandakan bahwa kondisi ritel modern berada pada titik nadir," kata Roy.
Roy berpendapat, penutupan bisa terjadi lantaran peritel modern tetap harus beroperasi ditengah pandemi Covid-19 yang belum usai, namun produktivitasnya rendah.
Padahal, peritel modern sudah sedemikian rupa berupaya menggunakan dana cadangan, tetapi tetap saja tidak mampu menahan biaya operasional.
"Dengan kata lain cost sudah lebih besar dari pada pendapatan, kita juga sudah menggunakan dana cadangan dan biaya yang lebih besar terus berjalan tetapi pendapatan belum signifikan.
Penutupan adalah titik terendah dari para anggota Aprindo, " ungkap Roy.
Lebih lanjut Roy juga mengatakan, penutupan gerai Giant ini menandakan sikap peritel modern, yang hingga kini belum mendapatkan insentif dari pemerintah.
PT Hero Supermarket Tbk rencananya akan menutup Gerai Giant di seluruh Indonesia, pada akhir Juli 2021.***