Baca Juga: Ganjar Pranowo Blak-blakan Ungkap Risiko Ekonomi Jika Jawa-Bali PPKM: Jangan Tipu-tipu Lagi!
“Mereka merupakan perencana pengeboman Gereja Hulu 2019. Barang bukti yang kami amankan, satu rangkaian bom, senjata laras panjang, senjata tajam seperti parang, badik, pedang, samurai dan pisau. Buku radikal dan lainnya berhasil kami amankan sebagai barang bukti,” sambung Ibnu Suhendra.
Kelompok JAD menganut ajaran khilafah dan ISIS yang tercakup dalam ideologinya yang selama ini didoktrinkan kepada para pengikutnya.
“Kami menemukan pemuda-pemuda dari beberapa daerah ditemukan. Doktrinnya aksi radikalisme yang menyebabkan anak-anak muda kita melakukan latihan-latihan militer untuk rencana-rencana peyerangan kepada aparat yang menurut dia haram, tidak sejalan dengan ideologinya,” terang Ibnu Suhendra.
Baca Juga: Kepastian Fatwa Vaksin Sinovac Halal atau Tidak Akan Diumumkan MUI Besok Jumat
Baca Juga: Wapres AS Mike Pence Kutuk Pendukung Donald Trump yang Rusuh di Capitol Hill: Tidak Bisa Ditoleransi
Selain itu, Brigjen Pol Suhendra juga menyampaikan terkait rencana yang akan dilakukan terhadap kelompok JAD.
“Jaringan teroris yang di Sulsel tidak hanya terjadi di Sulsel saja. Jaringan ini menghubungan Makassar dengan lainnya seperti Jakarta yang sudah kami amankan. Kami akan dalami kelompok radikal ini sampai dimana dan sejauh mana,” tandasnya.***