SEMARANGKU – Pelatih pelatih kepala Sasana Jamaah Islamiyah (JI) di Semarang, Joko Priyono alias Karso ditangkap oleh Polri pada 2019 silam membongkar sejumlah skema pelatihan dan perekrutan anggota JI.
Pelatihan rasa militer yang dilakukan anggota JI, mulai diajari bela diri menggunakan senjata tajam, seperti pisau, pedang maupun samurai.
Setelah itu, mereka akan dikirimkan ke Suriah untuk dilatih militer dan merakit bom hingga menjadi seseorang yang mahir.
Baca Juga: Tak Cukup Burj Khalifa, Iklan Ulang Tahun V BTS Juga Bakal Ditayangkan di Luar Angkasa, WOW
Baca Juga: Lagi! Rebahan Sambil Tonton Video Bisa Dapat Pulsa Rp 30 Juta dari Telkomsel, Begini Caranya
Selain itu, ada keunikan tersendiri dalam perekrutan anggota JI dengan merekrut santri di sejumlah pesantren yang memiliki IQ dan peringkat 1-10 di pesantrennya.
Dijelaskan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono membenarkan setelah menerima sejumlah keterangan dari pelatih JI Joko Priyono alias Karso.
“Jadi target pimpinan (JI) ini merekrut anak-anak muda lulusan terbaik dengan ranking 1-10 di beberapa Pondok Pesantren Pulau Jawa dan pulau lainnya. Target itu dilakukan, agar generasi muda ini semakin mudah untuk memahami apa yang didoktrin oleh pemimpinnya,” ungkap Irjen Argo Yuwono, dikutip dari PMJ News, Selasa 29 Desember 2020.
Baca Juga: Skema Pelatihan Teroris JI Semarang, Pelatih: Rakit Bom Hingga Dikirim ke Suriah