Ketegasan Ganjar Pranowo Membuahkan Hasil, Tak Ada Daerah Zona Merah di Jawa Tengah di Minggu ke 39

28 September 2020, 15:08 WIB
Ketegasan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bukti keseriusan tangani pandemi Covid-19 di Jateng, Kini sudah tidak ada zona merah /Semarangku / Humas Prov Jateng/

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sangat serius menangani kondisi pandemi di pemerintahan yang dikelolanya. Langkah serius pemerintah Provinsi Jawa Tengah ini melakukan penanganan Covid-19 membuahkan hasil.

Pada pekan ke-39 sejak pandemi diperkirakan muncul pada Januari 2020, saat ini tak ada satu daerah di Jawa Tengah berstatus sebagai zona merah.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai memimpin rapat rutin koordinasi percepatan penanganan Covid-19 di Gradhika Bhakti Praja kompleks kantor Pemprov Jateng, Senin (28/9).

Baca Juga: Hasil Rapat dengan KPU Bawaslu, Ganjar Pranowo Larang Kampanye Terbuka di Pilkada Serentak Jateng

Baca Juga: Belum Dapat Insentif Kartu Prakerja? Mungkin Karena Kamu Termasuk Golongan Ini!

"Ada beberapa hal yang kami bahas dalam rapat ini. Pertama evaluasi mingguan tentang penyebaran Covid-19. Alhamdulillah datanya cukup bagus, pada pekan ke-39 hari ini, data kita menyebutkan tidak ada yang merah," kata Ganjar Pranowo.

Beberapa daerah yang sebelumnya berstatus sebagai zona merah lanjut Ganjar sudah berangsur-angsur membaik. Kota Semarang misalnya, penurunannya cukup bagus sehingga membuat daerah itu kini berwarna oranye. Pun dengan daerah-daerah lain yang sebelumnya mendapat perhatian, kini berangsur membaik.

"Namun ada beberapa daerah yang menjadi perhatian salah satunya Banyumas. Banyumas naik karena kemarin ada klaster pondok pesantren. Sekarang kami bantu penanganannya, termasuk Kebumen yang juda kami bantu," terangnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Larang Kampanye Terbuka, Pilkada Serentak Jateng Harus Aman dari Covid-19

Baca Juga: Cara Cek Bantuan Kuota Internet Gratis Kemendikbud untuk Smartfren, Telkomsel, Tri, Indosat, dan XL

Meski begitu, Ganjar Pranowo juga menyoroti terkait beberapa kejadian luar biasa yang terjadi di Jawa Tengah selama dua pekan terakhir. Kejadian dangdutan di Kota Tegal, pengajian di Pekalongan dan Pemalang hingga terbaru lomba volly ball di Kabupaten Brebes menjadi perhatian.

"Saya minta yang seperti ini betul-betul ditunda dulu. Kami sampaikan dengan tegas, bahwa pemerintah saat ini betul-betul serius. Akan kami lakukan tindakan tegas bahkan proses hukum apabila ada yang melanggar," tegasnya.

Pihaknya meminta semua masyarakat untuk saling menjaga demi kebaikan bersama. Ia juga akan membentuk champion-champion yang ditugaskan melakukan edukasi.

Baca Juga: Tidak Pakai Masker, Warga Dihukum Menyapu Makam di TPM Kota Semarang

Baca Juga: Insentif Kartu Prakerja Gelombang 10 Tidak Akan Cair ke Rekeningmu Jika Kamu Termasuk 7 Kelompok Ini

"Akan kami buat champion di level keluarga, kelompok masyarakat dan lainnya untuk memasifkan edukasi. Kami juga akan meningkatkan operasi gabungan, yang awalnya rencananya berakhir September ini, akan kami perpanjang karena kondisi yang masih belum memungkinkan," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo membenarkan bahwa tidak ada daerah berstatus zona merah di Jawa Tengah pada pekan ke-39 saat ini.

"Data kita, zona merahnya tidak ada. Kondisi saat ini, ada 14 daerah masuk kategori zona kuning dan 21 lainnya zona oranye. Ini suatu peningkatan, karena dua minggu sebelumnya ada 6 daerah di Jateng yang tergolong zona merah, kemudian menurun dan sekarang tidak ada," Kata Yulianto.

Baca Juga: Target Bulan Desember, Kota Semarang Zona Hijau, Hukuman Protokol Kesehatan Dipertegas Petugas

Baca Juga: Kesempatan Terakhir, Segera Login www.prakerja.go.id Daftar Kartu Prakerja Gelombang 10 Pakai HP

Penurunan kasus di Jawa Tengah ini lanjut dia disebabkan beberapa faktor. Setidaknya, ada 15 indikator yang dapat mempengaruhi daerah dalam hal zonasi.

"Antara lain penurunan kasus penularan, kematian dan lainnya. Ada banyak hal, yang melandasi itu," ucapnya.

Yulianto menerangkan, penurunan kasus di Jawa Tengah saat ini bahkan lebih dari 50 persen dibanding puncak penularan kasus yang terjadi pada minggu ke-36. Hal itu juga diikuti dengan penurunan angka kematian yang juga menurun dari puncaknya minggu ke-30 dan saat ini menurun drastis.

Baca Juga: Covid-19 di Indonesia Meningkat, Menko Luhut Minta Vaksin Dipercepat!

Baca Juga: Korut: Operasi Pencarian Korban Penembakan oleh Angkatan Laut Korsel Berpotensi Picu Ketegangan

"Kalau perilaku masyarakat sudah membaik dan operasi yustisi terus dilakukan, maka ini akan terus membaik," pungkasnya. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler