SEMARANGKU - Andhi Pramono selaku Kepala Bea Cukai Makassar dipanggil oleh Kemenkeu atas kepemilikan hartanya, imbas anak yang pamer harta di media sosial.
Pemanggilan oleh Kemenkeu terhadap Andhi Pramono ini untuk mengklarifikasi sejumlah harta kekayaannya yang dinilai cukup fantastis sebesar Rp 13,7 miliar.
Diketahui pula bahwa anak Andhi Pramono juga kerap menggunakan barang-barang mewah, buntut dari hal itu kekayaan Andhi Pramono juga ikut menjadi sorotan.
Tersebar postingan video yang viral tentang rumah mewah bak istana di kawasan cibubur yang diduga milik Andi Pramono.
Baca Juga: Viral Pejabat Pajak dan Bea Cukai Pamer Harta, Jokowi Minta Menterinya Lakukan Ini
Itu juga salah satu alasan Kemenkeu melakukan pemanggilan terhadap Andhi Pramono selaku Kepala Bea Cukai Makassar. Pemanggilan Andhi Pramono ini pun dibenarkan oleh Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai, Nugroho Wahyu Widodo.
"Sudah dipanggil ke pusat (Kemenkeu) untuk memberikan klarifikasi," ujarnya dikutip dari antaranews pada (10/03/2023).
Ketika ditanya soal kehidupan anak Andhi Pramono yang terlampau mewah menggunakan baju seharga Rp. 22 juta hingga celana panjang Rp. 1 juta, Nugroho mengungkap jika anak Andhi bekerja sebagai selebgram.
Baca Juga: Tarzan Srimulat Ditagih PLN Rp90 Juta, agar Tak Kena Denda Ketahui Jenis Pelanggaran Listrik Ini
Tidak hanya, dalam foto yang diunggah oleh anak Andhi Pramono disorot jepitan berwarna emas yang harganya ditaksir sekitar Rp. 2,5 juta.Bahkan Andi Pramono juga kedapatan menggunakan jam rolex yang harganya fantastis.
Sehingga atas hal ini membuat publik menaruh kecurigaan besar terhadap Andhi Pramono dan keluarganya. Akan tetapi jika dilihat dari segi perilaku dan pekerjaan, Andhi Pramono selaku Kepala Bea Cukai Makassar memiliki catatan baik dalam bekerja.
Adhi Pramono menjabat sebagai Kepala Bea Cukai Makassar sejak tahun 2021. Menurut data LHKPN(Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara), bahwasanya harta kekayaan Andi Pramono ditaksir Rp.13,7 miliar.
Untuk uraiannya, Adhi Pramono memiliki sejumlah kendaraan. Diantaranya 4 unitkendaraan bermotor roda 2 dan kendaraan roda 4 berjumlah 9 unit. Jika ditotal semuanya berjumlah Rp 1,8 miliar lebih.
Tidak hanya itu, Andi Pramono juga memiliki tanah dan bangunan yang ditaksir senilai lebih dari Rp. 6,9 miliar di beberapa tempat diantaranya Batam, Kota Salatiga, Banyuasin, Bekasi, Bogor, Cianjur dan Jakarta Pusat.
Sehingga untuk itu KPK (Komisj Pemberantasan Korupsi juga turut memanggilnya untuk memberikan klarifikasi atas LHKPN. Atas hal ini KPK juga telah menerima laporan dari PPTK ( Pusat Pelaporan dan Analisis Keuangan).
Diketahi pula menurut Ketua PPTK pula bahwa besaran transaksi yang dilakukna oleh Andhi Pramono dan Rafael Laun saling salip-menyalip.
Fakta bahwa PPTK telah mencurigai Andhi Pramono semenjak Maret 2022, dan telah melaporkan filenya ke KPK. Namun karena mencuatnya kasus yang menyeret sejumlah pegawai Kemenkeu, nama Andhi Pramono juga ikut sereset.***