Pandemi Covid-19 dan Dilema Pendidikan Indonesia, Siapkah Belajar Sistem Daring?

18 Juli 2020, 18:00 WIB
ILUSTRASI sistem belajar daring //pexels

SEMARANGKU- Pendidikan Indonesia mengalami masalah dengan adanya Pandemi Covid-19, siapkah siswa diajak belajar sistem daring dirumah.

Era 2020 merupakan tahun yang sangat luar biasa untuk seluruh warga dunia. Tidak terkecuali warga Negara Indonesia.

Betapa tidak, sebuah pandemi covid-19 tiba-tiba menyerang tanpa permisi. Mengombang-ambingkan segala sektor perekonomian dunia bahkan menelan jutaan korban jiwa.

Di Indonesia sendiri, korban yang terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 81.668 dengan penambahan 1.574 orang, pasien sembuh 40.345 dengan penambahan 1.295 orang dan kasus meninggal 3.873 dengan penambahan 76. (Dikutip dari Twitter.com/@BNPB_Indonesia).

Baca Juga: Tina Toon Kritik Sistim PJJ yang Diajukan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim

Dalam sektor pendidikan sendiri, Indonesia masih dilema. Pasalnya, beberapa daerah di beberapa provinsi masih berada dalam zona merah.

Meskipun ada yang sudah zona hijau, namun untuk kelangsungan pendidikan masih belum berjalan normal.

Di sisi lain orang tua siswa yang masih paranoia dengan wabah ini melarang anaknya untuk bersekolah dan menjamah lingkungan sekitar, di samping itu juga sistim pembelajaran tatap muka masih maju mundur. Itu menyebabkan dilema yang sangat mengganggu perkembangan pendidikan di Indonesia.

Baca Juga: Toyota Peduli Lembaga Pendidikan Menghadapi Pandemi Covid-19

Beberapa sekolah yang sudah mulai melangsungkan pembelajaran tatap muka, masih berada dalam tahap simulasi atau percobaan.

Dengan mengikuti standar protokol kesehatan dari Gugus Terdepan Penanganan Covid-19, para siswa dan staff sekolah wajib memakai masker dan cuci tangan sebelum memasuki lingkungan sekolah.

Akan tetapi, masih banyak sekolah yang melangsungkan pembelajaran melalui online/daring. Begitu juga pendidikan tinggi.

Baca Juga: Sekolah Online Diberlakukan, Orang Tua Mulai Berkeluh Kesah di Medsos

Para mahasiswa melangsungkan perkuliahan menggunakan daring dengan dosen pengampu.

Banyak hambatan yang terasa dalam pembelajaran daring ini. Antara lain, kuota provider yang terbatas, jaringan yang tidak stabil selama daring membuat para siswa juga mahasiswa merasa terganggu.

Begitu juga pembelajaran yang tidak menyeluruh membuat siswa/mahasiswa merasa kurang dalam penerimaan materi yang disampaikan.

Baca Juga: PPDB Selesai, Ganjar Pranowo Ingatkan Kepala Sekolah Tak Lakukan Pungutan Liar

Selain itu juga dengan tugas yang menumpuk padat membuat para siswa dan mahasiswa mengeluhkan pembelajaran daring ini. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler