Baca Juga: China Rilis Video Simulasi Serang Pangkalan Militer, Amerika Meradang Sebut Propaganda ke Mereka
Sebelumnya, pengadilan Turki juga telah memulai proses pengadilan secara in absentia terhadap 20 warga Arab Saudi lainnya atas kasus pembunuhan tersebut, termasuk dua mantan asisten MBS.
Jaksa Turki mengklaim bahwa wakil kepala intelijen Arab Saudi, Ahmed al-Assiri dan penasihat pengadilan kerajaan, Saud al-Qahtani memimpin operasi tersebut dan memberi perintah kepada tim eksekusi.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan perintah untuk membunuh Khashoggi datang dari ‘tingkat tertinggi’ pemerintah Saudi. Meski begitu, ia tidak pernah secara langsung menyalahkan MBS.
Baca Juga: NASA Ketar Ketir Karena China Sudah Siap Bikin Stasiun Luar Angkasa Sendiri Aktif 2022, Saingi ISS
Baca Juga: Tak Dapat BLT UMKM, Operator Bisnis Prostitusi di Jepang Protes ke Pemerintah, Langgar Konstitusi!
Sementara itu, MBS membantah memerintahkan pembunuhan tersebut dan justru mengatakan bahwa pada akhirnya dia harus bertanggung jawab sebagai pemimpin de facto kerajaan Arab Saudi.
Pada 8 September 2020 lalu, pengadilan Saudi membatalkan hukuman mati yang dijatuhkan kepada lima terdakwa setelah persidangan tertutup di Arab Saudi tahun lalu dan menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara kepada mereka.
"Jaksa Saudi melakukan satu tindakan lagi hari ini dalam parodi keadilan ini," kata pelapor khusus PBB, Agnes Callamard. ***