Presiden Duterte Bakal Telpon Amerika Jika China Serang Angkatan Laut Filipina di Laut China Selatan

- 23 September 2020, 21:28 WIB
Ilustrasi Kapal Rudal China atau Tiongkok/Xinhua/
Ilustrasi Kapal Rudal China atau Tiongkok/Xinhua/ /

SEMARANGKU - Presiden Filipina Rodrigo Duterte bakal langsung telpon pihak AMerika jika suatu saat China menyerang Angkatan Laut Filipina di Laut China Selatan.

Untuk pertama kalinya di bawah pemerintahan Duterte, Manila mengatakan siap untuk menjalankan Perjanjian Pertahanan Bersama dengan AS dalam menghadapi agresi China atau Tiongkok.

Jika kondisi darurat maka pemerintahan di Manila akan meminta perjanjian pertahanannya dengan Amerika Serikat jika China menyerang kapal angkatan lautnya di Laut China Selatan, hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jnr mengatakan pada hari Rabu.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Baca Juga: Ini Dia Pesawat Tempur Siluman FC-31 Gyrfalcon Terbaru China Pesaing Ketat F-35 Amerika

Dengan adanya hal ini semakin menandai pertama kalinya dalam pemerintahan Rodrigo Duterte secara terbuka menyatakan akan meminta bantuan Washington, di tengah gejolak yang sedang berlangsung antara Manila dan Beijing di perairan yang disengketakan.

Locsin, yang muncul di acara bincang-bincang pagi saluran berita ANC, mengatakan Manila akan melanjutkan patroli udara di atas Laut Cina Selatan meskipun ada seruan dari Beijing untuk menghentikan apa yang disebutnya sebagai "provokasi ilegal"

“Mereka bisa menyebutnya provokasi ilegal, Anda tidak bisa berubah pikiran. Mereka sudah kehilangan putusan arbitrase, "katanya, merujuk pada keputusan tahun 2016 oleh pengadilan internasional yang memutuskan sebagian besar klaim luas Beijing atas Laut Cina Selatan.

Baca Juga: Timor Leste Kian Sengsara! Ramos Horta Ungkap Bank BRI dan Mandiri Adalah Penjajah Ekonomi Negaranya

Halaman:

Editor: Heru Fajar

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x