Ledakan Besar Beirut Diduga dari Bahan Kimia di Sebuah Gudang yang Minim Pengamanan

- 5 Agustus 2020, 14:00 WIB
SUASANA pasca ledakan di Pelabuhan Beirut, Lebanon yang terjadi pada Selasa, 4 Agustus 2020.*
SUASANA pasca ledakan di Pelabuhan Beirut, Lebanon yang terjadi pada Selasa, 4 Agustus 2020.* //AFP

Setelah ledakan api masih berkobar di distrik pelabuhan, memancarkan cahaya oranye di langit malam saat helikopter melayang dan sirene ambulan terdengar di seluruh ibukota.

Satu sumber keamanan mengatakan para korban dibawa untuk dirawat di luar kota karena rumah sakit-rumah sakit di Beirut penuh dengan korban luka.
Ambulans dari utara dan selatan negara itu dan lembah Bekaa di timur dipanggil untuk membantu.

Ledakan itu begitu besar sehingga beberapa warga di kota itu terkenang dengan aksi penembakan paling brutal selama perang saudara 1975-1990, bahkan ada juga yang mengira sedang ada gempa. Orang-orang yang bingung, menangis, dan terluka berjalan di jalanan mencari kerabat.

Baca Juga: TIPS: Cara Mengirim Pesan WhatsApp Kebanyak Orang  

Baca Juga: Stefan Bradle Gantikan Marc Marquez di MotoGP Ceko, Marquez Absen dan Dalam Tahap Penyembuhan

Yang lain mencari orang yang mereka cintai yang hilang di rumah sakit yang tak dapat menampung korban.

Seorang petugas medis mengatakan 200 hingga 300 orang telah dirawat di satu unit gawat darurat. “Saya belum pernah melihat ini. Mengerikan sekali, ”kata petugas medis, yang bernama Rouba, kepada Reuters.

Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan akan ada pertanggungjawaban atas ledakan mematikan di "gudang berbahaya".

Baca Juga: Iker Casillas, Penjaga Gawang Real Madrid Pensiun dari Dunia Sepakbola

Baca Juga: Cara Mencuci Sepatu Dengan Baik dan Benar Menurut Nike, Dijamin Sepatu Awet

Halaman:

Editor: Heru Fajar

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x