Houthi Serang Fasilitas Minyak Arab Saudi dengan Drone dan Roket

- 14 Juli 2020, 13:30 WIB
Ilustrasi Ledakan  / Pexels
Ilustrasi Ledakan / Pexels /

SEMARANGKU - Pasukan Houthi Yaman menghantam sebuah fasilitas minyak besar di kota Jizan, Arab Saudi selatan dalam serangan drone dan roket semalam kata seorang juru bicara militer Houthi Senin (13/7) kemarin.

Koalisi pimpinan Saudi yang memerangi Houthi mengatakan sebelumnya pihaknya telah mencegat dan menghancurkan empat roket dan enam drone peledak yang ditembakkan oleh Houthi di perbatasan menuju Arab Saudi. Tetapi tidak ada konfirmasi lanjutan dari Saudi tentang serangan ini.

Perusahaan minyak Saudi Aramco mengoperasikan kilang 400.000 barel per hari di kota Laut Merah Jizan, yang terletak sekitar 60 km (40 mil) dari perbatasan Yaman. Aramco menolak berkomentar.

Baca Juga: Kebakaran Kapal Militer Melukai Sedikitnya 21 Orang di Pangkalan AL San Diego

"Dengan banyak drone, angkatan bersenjata kami menargetkan pesawat militer, akomodasi pilot dan sistem Patriot di Khamis Mushait, dan sasaran militer lainnya di bandara Abha, Jizan dan Najran," kata Yahya Sarea, seorang juru bicara militer Houthi seperti dikutip dari Reuters.

“Selain itu, fasilitas minyak raksasa di zona industri Jizan. Serangan itu akurat. "

Khamis Mushait, Abha, Jizan dan Najran semuanya di Arab Saudi barat daya dekat perbatasan Yaman.

Baca Juga: Adzan Pertama Hagia Sophia Disambut Meriah Warga Turki, Ini Videonya

Serangan lintas perbatasan oleh milisi Houthi yang didukung Iran telah meningkat sejak akhir Mei ketika gencatan senjata yang disebabkan oleh pandemi virus corona berakhir. Pada akhir Juni, sebuah roket mencapai ibukota Saudi, Riyadh.

Dalam sebuah pernyataan koalisi yang diterbitkan oleh kantor berita pemerintah Saudi SPA, tidak mengatakan dimana roket itu dicegat tetapi mengatakan drone telah diluncurkan dari ibukota Yaman Sanaa yang dikontrol milisi Houthi ditembakkan menuju Arab Saudi.

Koalisi melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 setelah Houthi menggulingkan pemerintah yang didukung Saudi dari Sanaa pada akhir 2014.

Baca Juga: Jepang BikinJet Tempur Canggih untuk Hadapi Tiongkok dan Korea Utara

Milisi Houthi, yang mengendalikan sebagian besar pusat kota besar, mengatakan bahwa mereka berjuang melawan sistem yang korup.

Juru bicara Houthi Sarea mengatakan serangan ke Arab Saudi itu merupakan respons terhadap agresi koalisi di Yaman, dengan menyebut sebagai contoh terbaru serangan udara terhadap propinsi Hajjah, kantor berita Saba yang dikelola Houthi mengatakan serangan terjadi pada hari Minggu dan menewaskan 10 warga sipil.

Organisasi kemanusiaan Oxfam dan Save the Children yang mengutuk serangan koalisi tersebut pada hari Senin mengatakan Tim Gabungan Pemeriksa Insiden  (JIAT) akan menyelidiki hal itu.

Baca Juga: Banyak Ledakan Terjadi di Iran Minggu Ini, Beberapa di Komplek Militer dan Nuklir

PBB telah memulai pembicaraan virtual di antara pihak-pihak yang bertikai tentang gencatan senjata permanen dan langkah-langkah membangun kepercayaan untuk memulai kembali perundingan perdamaian. Tetapi diskusi telah diperumit oleh gelombang kekerasan sejak gencatan senjata berakhir.

Perang telah menewaskan lebih dari 100.000 orang dan menyebabkan apa yang oleh PBB disebut sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x