Gubernur Okinawa Minta AS Hentikan Pengiriman Militer Setelah 61 Marinir AS di Okinawa Postif Corona

- 12 Juli 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi tentara Amerika / Pixabay
Ilustrasi tentara Amerika / Pixabay /
 
 
SEMARANGKU - Hari ini, 12 Juli 2020 terdapat laporan bahwa 61 marinir AS yang ada di Okinawa, Jepang terinfeksi virus Corona. 
 
Dimana 38 diantaranya berasal dari Stasiun Udara Korps Marinir Futenma.
 
Gubernur pulau Okinawa, Denny Tamaki yang mengetahui hal ini meminta pihak AS untuk menghentikan pengiriman pasukan militer AS ke Okinawa.
 
 
Pihak Okinawa pun baru mengetahui hal ini setelah berulang kali meminta data kepada militer Amerika Serikat.
 
Ia berkata bahwa warganya selama ini sudah berusaha mengurangi penyebaran virus Corona.
 
Namun, apa jadinya jika virus tersebut malah dibawa oleh pasukan militer Amerika Serikat.
 
 
"Warga Okinawa terkejut dengan apa yang kami katakan (oleh militer AS). Sangat disesalkan bahwa infeksi ini menyebar dengan cepat di antara personel AS ketika kami warga Okinawa melakukan yang terbaik untuk mengatasi infeksi tersebut," ujarnya.
 
Dikutip dari Pikiran-Rakyat.con, Stasiun Udara Korps Marinir Futenma merupakan pusat perselisihan relokasi antara Jepang dan AS.
 
Gubernur Pulau Okinawa telah melakukan pembicaraan telepon pada Sabtu, 11 Juli 2020 malam dengan Letjen H. Stacy Clardy, Komandan Pasukan Ekspedisi Laut III.
 
 
Isi pembicaraan itu mendesak militer AS agar melakukan langkah-langkah pencegahan penyakit virus corona ke tingkat maksimum.
 
Artikel ini sudah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: 61 Marinir AS Positif Corona di Okinawa, Pangkalan Militer Tetap Rotasi Pasukan ke Jepang
 
Dalam kesempatannya melakukan komunikasi dengan pihak militer AS, Gubernur berharap adanya transparansi dari pihak militer AS terkait data virus corona yang terjadi pada marinirnya.
 
Ia menambahkan, kasus tersebut membuat keraguan dari pihaknya pada militer AS.
 
 
"Kami sekarang memiliki keraguan kuat bahwa militer AS telah mengambil langkah-langkah pencegahan penyakit yang memadai," tambahnya.
 
Menurut Denny Tamaki, ia ingin para pejabat Okinawa melakukan lebih banyak pembicaraan dengan militer AS sehingga mendapat perincian kasus virus corona yang lebih jelas.
 
Kini, pangkalan Futenma dan Camp Hansen telah disegel demi meningkatkan tindakan pencegahan agar virus corona tak menyebar di sekitar Jepang.
 
Pihak Jepang lalu mengarantina sejumlah anggota layanan Amerika yang tak dikenal.
 
 
Anggota itu baru saja tiba dari daratan AS untuk rotasi staf yang sedang berlangsung di sebuah hotel luar pangkalan.
 
Salah satu marinir AS membuka suara pada Jumat, 10 Juli 2020 dengan mengatakan bahwa pasukan telah mengambil tindakan perlindungan tambahan untuk membatasi penyebaran virus corona.
 
Juga, mengurangi kegiatan di luar pangkalan demi melindungi semua orang.
"Untuk melindungi pasukan kita, keluarga kita, dan masyarakat setempat," ujar marinir.
 
 
Pacific Corps Installations Pacific membuka suara melalui halaman Facebook mereka pada Sabtu, 11 Juli 2020 bahwa korps marinir AS telah diuji virus corona.
 
"Minggu ini, Korps Marinir mengalami dua kelompok individu yang dites positif terkena virus," tulis pihak AS.
 
Pulau Okinawa sendiri merupakan 'rumah' bagi sekitar 50.000 tentara Amerika yang berpangkalan di Jepang di bawah pakta keamanan bilateral.
 
 
Banyak warga Okinawa telah lama mengeluh tentang polusi, kebisingan dan kejahatan di sekitar wilayah mereka.
 
Warga juga menentang rencana pemindahan Pangkalan Udara Futenma dari daerah berpenduduk padat di selatan ke daerah berpenduduk sedikit di pantai timur.
 
Kini, Pulau Okinawa memiliki 150 kasus virus corona yang terkonfirmasi.
 
 
Sementara total keseluruhan di Jepang terdapat sekitar 21.000 kasus Covid-19 dengan 1.000 pasien yang dinyatakan meninggal dunia.
 
Tokyo sendiri melaporkan lebih dari 200 kasus baru dalam tiga hari berturut-turut.***(Farida Al- Qodariah/Pikiran Rakyat)
 

Editor: Heru Fajar

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x