ICC Akan Investigasi Presiden Filipina Rodrigo Duterte Terkait Kebijakan War On Drugs

- 16 September 2021, 19:35 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte,  ICC Akan Investigasi Presiden Filipina Rodrigo Duterte Terkait Kebijakan War On Drugs/Instagram.com/@rudyduterteofficial
Presiden Filipina Rodrigo Duterte,  ICC Akan Investigasi Presiden Filipina Rodrigo Duterte Terkait Kebijakan War On Drugs/Instagram.com/@rudyduterteofficial /

Mantan jaksa ICC Fatou Bensouda juga mengajukan permintaan untuk menyelidiki Presiden Filipina Rodrigo Duterte sebelum dia pensiun pada bulan Juni 2021,

“Aktor negara, terutama anggota pasukan keamanan Filipina, membunuh ribuan tersangka pengguna narkoba dan warga sipil lainnya selama operasi penegakan hukum resmi,” ujar Fatou Bensouda.

Penerus Bensouda, Jaksa Karim Khan, sekarang akan mengawasi penyelidikan yang sebenarnya dan kemungkinan persidangan kasus kebijakan 'War on Drugs' tersebut.

Ketika rekomendasi Bensouda diumumkan pada bulan Juni 2021, Presiden Filipina Rodrigo Duterte menepis berita tersebut dengan mengatakan bahwa pengumuman tersebut hanyalah omong kosong belaka sambil mengancam akan menampar hakim ICC.

Mendengar kabar putusan ICC, Llore Pasco, warga Metro Manila yang dua putranya tewas pada Mei 2017, mengaku lega kasusnya bisa dilanjutkan.

Llore Pasco adalah salah satu ibu yang mengajukan petisi kepada ICC untuk menyelidiki kebijakan 'War on Drugs' yang mematikan.

“Tuhan itu hebat. Saya merasakan sedikit kelegaan dan kebahagiaan. Sekarang ada harapan bahwa para korban dapat memperoleh keadilan, dan mereka yang melakukan kejahatan akan dihukum, ”katan Llore Pasco, Kamis 16 September 2021.

Seperti yang diketahui, Rodrigo Duterte mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2016 dengan satu isu memerangi kejahatan di Filipina.

Selama kampanyenya dan kemudian sebagai presiden Filipina, Rodrigo Duterte berulang kali mendesak polisi untuk membunuh tersangka narkoba.

Setelah menjabat pada 30 Juni 2016, Rodrigo Duterte segera meluncurkan kampanye mematikannya yang digambarkan oleh para pemimpin Katolik negara Filipina sebagai pemerintahan penuh teror.

Halaman:

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x