Afghanistan Terancam Menjadi Negara Pariah Jika Berhasil Dikuasai Taliban, Akan Dikucilkan

- 2 Agustus 2021, 17:45 WIB
Afghanistan Terancam Menjadi Negara Pariah Jika Berhasil Dikuasai Taliban. REUTERS/Abdul Khaliq Achakzai
Afghanistan Terancam Menjadi Negara Pariah Jika Berhasil Dikuasai Taliban. REUTERS/Abdul Khaliq Achakzai /STRINGER/REUTERS

SEMARANGKU  Taliban selalu melancarkan serangan demi serangan terhadap pemerintah Afghanistan.

Terlebih, Taliban sendiri sudah berhasil menguasai beberapa kota hingga perbatasan penting Afghanistan.

Tak mau kalah, Afghanistan pun juga mencoba untuk merebut dan menghalangi Taliban agar tidak bertindak terlalu jauh.

Baca Juga: Perdana Menteri Pakistan Membantah Pihaknya Membantu Taliban untuk Serang Afghanistan

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa Afghanistan terancam menjadi negara Pariah.

Hal itu akan terjadi jika Taliban berhasil mengambil alih dengan paksa pemerintahan Afghanistan.

Negara Pariah sendiri adalah negara yang tidak menjadi bagian dalam komunitas internasional.

Mereka akan mengalami isolasi internasional, sanksi bahkan invasi.

Baca Juga: Dianggap sebagai Ancaman, Penjabat China Berharap Taliban Tindak Tegas Gerakan Islam Turkestan Timur

Seorang Afghanistan yang tidak menghormati hak-hak rakyatnya, seorang Afghanistan yang melakukan kekejaman terhadap rakyatnya sendiri akan menjadi negara pariah," kata Blinken.

Sementara itu, di China sendiri kepemimpinan Taliban menyakinkan bahwa Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan negara lain.

"Emirat Islam meyakinkan China bahwa tanah Afghanistan tidak akan digunakan terhadap keamanan negara mana pun ... Mereka (China) berjanji untuk tidak ikut campur dalam urusan Afghanistan tetapi malah membantu menyelesaikan masalah dan membawa perdamaian." ujar Juru bicara Taliban.

Meskipun pernyataan tersebut dikonfirmasi pihak China, Presiden Afghanistan mendesak komunitas internasional untuk meninjau narasi Taliban untuk merangkul solusi politik.

"Dalam hal skala, ruang lingkup dan waktu, kita menghadapi invasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam 30 tahun terakhir," katanya memperingatkan.

"Ini bukan Taliban abad ke-20 ... tetapi manifestasi perhubungan antara jaringan teroris transnasional dan organisasi kriminal transnasional." sambungnya dikutip dari Al Jazeera.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga memperingatkan Taliban.

"Taliban mengatakan bahwa ia mencari pengakuan internasional, bahwa ia menginginkan dukungan internasional untuk Afghanistan. Agaknya, ia ingin para pemimpinnya dapat bepergian dengan bebas di dunia, sanksi dicabut, dll," katanya.

"Mengambil alih negara dengan paksa dan menyalahgunakan hak-hak rakyatnya bukanlah jalan untuk mencapai tujuan tersebut." sambungnya.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x