Taliban Berniat Ambil Alih Kandahar hingga Menyangkal Pembunuhan 100 Warga Sipil di Kandahar Afghanistan

- 27 Juli 2021, 16:48 WIB
Taliban Berniat Ambil Alih Kandahar hingga Menyangkal Pembunuhan 100 Warga Sipil di Kandahar Afghanistan
Taliban Berniat Ambil Alih Kandahar hingga Menyangkal Pembunuhan 100 Warga Sipil di Kandahar Afghanistan /POOL/REUTERS



SEMARANGKU – Kelompok bersenjata Taliban menyangkal dirinya terlibat dalam pembunuhan warga sipil di Kandahar Afghanistan.

Sebanyak 100 warga sipil di Kandahar Afghanistan dibunuh oleh pria bersenjata pada hari-hari sejak Taliban mengambil alih Spin Boldak.

Taliban sendiri menyangkal dalam aksi pembunuhan di Kandahar Afghanistan itu.

Baca Juga: Taliban Tidak Ingin Ada Perdamaian di Afghanistan Kecuali Presiden Ashraf Ghani Dilengserkan

Sementara itu, Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan telah mengeluarkan peringatan kepada semua pihak terkait konflik yang membahayakan warga sipil itu.

Sementara itu, kepemimpinan Taliban telah menegaskan bahwa mereka menginginkan penyelesaian politik.

Namun militer mengkhawatirkan para ahli dan penduduk yang mengatakan mereka berniat untuk menangkap kekuasaan secara militan.

Jenderal militer top AS juga sudah mengeluarkan peringatan keras tentang lintasan perang Afghanistan.

Baca Juga: Pemerintah Afghanistan dan Taliban Adakan Negosiasi Perdamaian yang Telah Lama Macet

Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley mengatakan bahwa Taliban memiliki momentum strategis.

Pertempuran militer di provinsi-provinsi ini juga menimbulkan risiko yang cukup besar bagi kehidupan sipil.

Sementara itu, Taliban merayap lebih dekat ke pusat-pusat perkotaan.

Tidak hanya itu, mereka juga berusaha untuk mencapai pusat komersial.

Pemerintah Afghanistan kemudian merombak strategi perangnya untuk melindungi pusat kota.

Dikutip dari Al Jazeera bahwa seorang advokat pendidikan mengatakan bahwa Taliban secara jelas menginginkan untuk mengambil alih Kandahar.

Kandahar sendiri adalah kota yang sangat berharga, baik dalam hal simbolisme dan keuangan.

Tak hanya itu, Taliban juga sudah memiliki akses ke pelabuhan kering dan pendapatan bea cukai setelah berhasil mendapatkan Spin Boldak.

Namun  juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan di ibukota Qatar, Doha, bahwa kelompoknya tidak menginginkan perang saudara.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah