Pemerintah Afghanistan dan Taliban Adakan Negosiasi Perdamaian yang Telah Lama Macet

- 19 Juli 2021, 18:45 WIB
Pemerintah Afghanistan dan Taliban Adakan Negosiasi Perdamaian yang Telah Lama Macet. Pool via REUTERS/File Photo
Pemerintah Afghanistan dan Taliban Adakan Negosiasi Perdamaian yang Telah Lama Macet. Pool via REUTERS/File Photo /POOL/REUTERS



SEMARANGKU – Pemerintah Afghanistan dan Taliban menyatakan akan bertemu lagi untuk membahas suatu negosiasi.

Afghanistan dan Taliban menyatakan telah merundingkan negosiasi untuk perdamaian kedua belah pihak.

Hal itu dilakukan pemerintah Afghanistan dan Taliban setelah dua hari pembicaraan yang tidak meyakinkan di Doha.

Baca Juga: Pasukan Khusus Afghanistan Rebut Kembali Perbatasan yang Dikuasai Taliban, Namun Taliban Tolak Klaim Itu

"kedua belah pihak berkomitmen untuk melanjutkan negosiasi pada tingkat tinggi sampai penyelesaian tercapai." ucap para negosiator.

"Kami akan bekerja untuk memberikan bantuan kemanusiaan di seluruh Afghanistan," tambah pernyataan itu.

Dilaporkan juga bahwa kedua belah pihak akan mempercepat pembicaraan untuk negosiasi perdamaian.

Sebelumnya, selama berbulan-bulan kedua belah pihak telah bertemu di ibu kota Qatari.

Sayangnya pertemuan mereka tidak membuahkan hasil yang penting.

Hal tersebut karena para pasukan Taliban sibuk membuat keuntungan di medan perang.

Baca Juga: Datangnya Pasukan Taliban Membuat Warga Afghanistan Menyelamatkan Diri dan Kabur ke Tajikistan

Menjelang hari kedua pertemuan. Pemimpin tertinggi Taliban mengatakan bahwa emirat Islam sangat mendukung penyelesaian politik.

Namun fasilitator Qatari mengatakan bahwa pihaknya hanya setuju untuk bekerja agar mencegah korban sipil berjatuhan.

"Kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan negosiasi di tingkat tinggi sampai penyelesaian tercapai. Untuk tujuan ini, mereka akan bertemu lagi minggu depan," kata utusan kontraterorisme Qatar, Mutlaq al-Qahtani.

Sebelumnya juga Taliban telah memanfaatkan momen penarikan pasukan AS dari Afghanistan untuk melancarkan serangan dan mengambil alih perbatasan.

Taliban diyakini mengendalikan sekitar setengah dari 400 distrik negara.

Taliban memegang beberapa perbatasan penting dan ibu kota provinsi yang vital.

Dilaporkan bahwa pejuang pro pemerintah telah melakukan 244 operasi.

Operasi tersebut juga menewaskan 967 pejuang musuh termasuk komandan utama.

"Kami telah merebut kembali 24 distrik sejauh ini, tujuan kami adalah merebut kembali semua wilayah ... Kami siap membela negara kami," kata Ajmal Omar Shinwari dikutip dari Al Jazeera.

Taliban telah lama tampaknya bersatu dan beroperasi di bawah rantai komando dan melakukan kampanye militer.

Namun pemimpin Taliban tidak menyebutkan panggilan resmi untuk gencatan senjata.

Ketakutan berkembang bahwa pasukan Afghanistan akan kewalahan dan memungkinkan militer Taliban mengambil alih dan memulai perang saudara di negara tersebut.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x