China Tolak Rencana WHO untuk Penyelidikan Tahap Dua Asal Usul Virus Corona

- 22 Juli 2021, 18:05 WIB
 Ilustrasi virus corona, China tolak rencana kedatangan tim WHO ke Wuhan untuk penyelidikan tahap dua asal usul virus corona/pixabay/12222786
Ilustrasi virus corona, China tolak rencana kedatangan tim WHO ke Wuhan untuk penyelidikan tahap dua asal usul virus corona/pixabay/12222786 /pixabay/12222786

 

 

SEMARANGKU – China menolak rencana kedatangan tim WHO ke Wuhan untuk penyelidikan tahap kedua asal usul virus corona.

Pada bulan Juli ini WHO berencana datang ke China untuk audit laboratorium dan pasar di Wuhan dan menyerukan transparansi dari pihak berwenang.

Pada hari Kamis, Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) Zeng Yixin menolak rencana WHO tersebut.

 Baca Juga: Hujan Badai China, Peringatan Bendungan Jebol hingga Dicatat sebagai Hujan tertinggi Sejak 60 Tahun yang Lalu

Yixin mengatakan hipotesis WHO tidak masuk akal mengenai pelanggaran protokol laboratorium Wuhan yang menyebabkan virus corona bocor.

"Kami tidak akan menerima rencana penelusuran asal seperti itu, dalam beberapa aspek, mengabaikan akal sehat dan menentang ilmu pengetahuan," ujarnya, dikutip dari Reuters 22 Juli 2021.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan penyelidikan pertama asal usul virus corona di China terhambat kurangnya data.

Yixin menegaskan kembali kepada WHO bahwa beberapa data tidak dapat sepenuhnya dibagikan karena masalah privasi.

 Baca Juga: China Ancam Jepang dengan Bom Nuklir Jika Ganggu Invasinya ke Taiwan

"Kami berharap WHO secara serius meninjau pertimbangan dan saran yang dibuat oleh para ahli China,” kata Yixin.

WHO diharapkan benar-benar memperlakukan penelusuran asal usul virus corona sebagai masalah ilmiah dan menyingkirkan campur tangan politik.

Pada bulan Mei, Presiden AS Joe Biden memerintahkan badan-badan intelijen AS untuk menemukan jawaban atas teori tentang kebocoran laboratorium di China.

Berbicara dalam konferensi pers, Yixin bersama pejabat lain dan pakar China mendesak WHO untuk memperluas penyelidikan virus corona ke negara lain.

"Kami percaya kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin dan tidak perlu menginvestasikan lebih banyak energi dan upaya dalam hal ini," kata Liang Wannian, pemimpin tim China di tim ahli gabungan WHO.

Lanjut Wannian, lebih banyak penelitian hewan harus dilakukan, khususnya di negara-negara dengan populasi kelelawar.

Dia menambahkan hipotesis kebocoran laboratorium tidak dapat diabaikan sepenuhnya, tapi negara lain dapat memungkinkan kebocoran dari laboratorium mereka.

Seorang profesor di Institut Virologi Wuhan dan Direktur Laboratorium Keamanan Hayati Nasional, Yuan Zhiming mengatakan database hanya dibagikan secara internal sebab khawatir akan serangan dunia maya.

Sementara itu, WHO memerlukan keterbukaan China atas database tersebut untuk mengetahui asal usul virus corona.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x