WHO Minta Audit Pasar Hewan di Wuhan China Guna Penyelidikan Asal Covid-19, China Tolak Kasih Data

- 17 Juli 2021, 20:00 WIB
WHO Minta Audit Pasar Hewan di Wuhan China Guna Penyelidikan Asal Covid-19, China Tolak Kasih Data
WHO Minta Audit Pasar Hewan di Wuhan China Guna Penyelidikan Asal Covid-19, China Tolak Kasih Data /Todd Cravens on Unsplash



SEMARANGKU – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan melakukan studi lebih lanjut dan audit laboratorium di China.

WHO melakukan tersebut sebagai jalan dan aturan dalam tahap kedua penyelidikan asal usul Covid-19 di Wuhan China.

WHO juga menyerukan studi lebih lanjut tentang pasar hewan di Kota Wuhan, China tempat dimana Covid-19 awal ditemukan.

Baca Juga: Video Lab Wuhan Bocor, China: Virus Itu Senjata Biologis Amerika Serikat

Dalam Pengarahannya, WHO mengusulkan lima prioritas untuk fase penyelidikan.

"Audit laboratorium dan lembaga penelitian terkait yang beroperasi di bidang kasus manusia awal yang diidentifikasi pada Desember 2019" kata mereka.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta agar berfokus pada studi wilayah geografis dengan indikasi paling awal peredaran SARS CoV-2.

Kemudian dia juga meminta untuk melakukan studi tentang pasar hewan di Kota Wuhan China.

Dilaporkan bahwa Badan Kesehatan PBB juga berada di bawah tekanan untuk melakukan penyelidikan mendalam tentang Covid-19.

Baca Juga: Misi Penyelidikan Wuhan, WHO Akui China Tutupi Data Asli atas Asal-Usul Virus Corona

Tim WHO menghabiskan empat minggu di sekitar pusat kota Wuhan dengan para peneliti China.

Mereka mengatakan bahwa laporan bersama pada bulan Maret bahwa virus ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain.

Namun negara lain tetap meminta penyelidikan lebih lanjut terutama ke Institut Virologi Wuhan yang sedang melakukan penelitian terhadap kelelawar.

"Menemukan asal-usul virus ini adalah latihan ilmiah yang harus dijaga bebas dari politik. Untuk itu terjadi, kami mengharapkan China mendukung fase proses ilmiah berikutnya dengan membagikan semua data yang relevan dalam semangat transparansi," kata Tedros dikutip dari Al jazeera.

Juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan bahwa beberapa data tidak dapat disalin.

Ataupun meninggalkan China karena melibatkan informasi pribadi negara itu.

WHO masih terus akan melakukan penyelidikan tahap kedua di kota Wuhan China untuk mengetahui kebenarannya.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x