Tiga Warga Negara China Diculik Pria Bersenjata di Lokasi Konstruksi, Mali Barat Daya

- 18 Juli 2021, 18:11 WIB
Ilustrasi Penculikan, Tiga Warga Negara China Diculik Pria Bersenjata di Lokasi Konstruksi, Mali Barat Daya
Ilustrasi Penculikan, Tiga Warga Negara China Diculik Pria Bersenjata di Lokasi Konstruksi, Mali Barat Daya /Pixabay/Shutterbug75



SEMARANGKU – Tiga orang warga negara China diculik oleh kelompok bersenjata di Mali.

Penculikan oleh kelompok bersenjata tersebut selain menyandera warga China juga melibatkan dua warga Mauritan.

Kelompok pria bersenjata tersebut melakukan penculikan di lokasi konstruksi di Mali barat daya dan menyandera korban.

Baca Juga: WHO Minta Audit Pasar Hewan di Wuhan China Guna Penyelidikan Asal Covid-19, China Tolak Kasih Data

Kelompok bersenjata menyerbu lokasi tersebut pada hari Sabtu dan menyandera para korban.

Tidak hanya melakukan penculikan, kelompok tersebut juga menghancurkan peralatan termasuk derek dan truk sampah milik perusahaan konstruksi China COVEC.

Mereka juga menghancurkan peralatan milik perusahaan pembangunan jalan Mauritania ATTM.

Sementara itu penjabat Mali juga mengatakan bahwa korban sedang mengerjakan pembangunan jalan.

Baca Juga: Amerika Serikat Beri Sanksi pada 7 Pejabat China yang Lakukan Tindakan Rusak Institusi Demokrasi di Hongkong

Dirinya juga menambahkan bahwa kebebasan korban adalah hal yang paling utama.

"Pembebasan semua sandera adalah prioritas kami," katanya.

Selain itu, dilaporkan juga bahwa pria tersebut tiba dengan sepeda motor.

Mereka juga membakar peralatan serta tangki bahan bakar sebelum menculik korban.

Sementara itu, Mali sudah berjuang sejak 2012 untuk menahan kekerasan terkait dengan kelompok afiliasi Al-Qaeda dan ISIL (ISIS).

Ribuan orang juga tewas dan ratusan ribu telah melarikan diri dari wilayah tempat tinggal mereka.

Penculikan sendiri bukan hanya terjadi kali ini saja.

Namun penculikan di Mali sering terjadi terhadap orang Malia maupun orang asing.

Dikutip dari Al Jazeera bahwa sebelumnya pada 8 April dilaporkan bahwa jurnalis Prancis di culik di Mali Utara.

Dikatakan bahwa kelompok untuk mendukung Islam dan Muslim (GSIM), aliansi terbesar kelompok bersenjata di Sahel telah menculik jurnalis tersebut.

Meningkatnya kekerasan di Mali membuat Sekretaris Jenderal PBB mengotorisasi pasukan penjaga perdamaian tambahan untuk Mali.

Rencana tersebut bisa bekerja untuk memperkuat keamanan dan meningkatkan tata kelola pemerintahan Mali.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x