Terkait Kemungkinan Bansos Covid-19 Dikorupsi, Ganjar Pranowo: Kalau Ada di Jateng, Laporkan Saya!

- 7 Desember 2020, 15:21 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta peran aktif masyarakat untuk cegah tindak pidana korupsi.*
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta peran aktif masyarakat untuk cegah tindak pidana korupsi.* /Semarangku.com/Dok. Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan adanya indikasi korupsi dana bansos Covid-19.

Kasus dugaan suap pengadaan bansos Covid-19 yang menimpa Mensos Juliari Batubara seakan menjading ‘warning’ bagi banyak orang terkait masih adanya kemungkinan korupsi bahkan di dana bantuan sosial sekalipun.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan akan mengambil tindakan tegas jika ditemukan adanya indikasi korupsi dalam penyaluran bansos dari Pemprov Jateng ke masyarakat.

Baca Juga: Pengikut Habib Rizieq yang Ditembak Polisi Juga Bawa Senjata Api, Dapat dari Mana?

Baca Juga: Jokowi Tegas Tak Akan Beri Perlindungan ke Koruptor, Termasuk ke Menteri di Kabinet Indonesia Maju

Ganjar menegaskan jangan sampai kasus semacam itu terjadi di Jawa Tengah sehingga ia meminta peran aktif masyarakat untuk melapor jika menemukan indikasi yang merujuk pada korupsi.

Hal itu disampaikan Ganjar usai memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (7/12). Ganjar menegaskan tidak boleh ada kasus korupsi di Jateng khususnya dalam penanganan Covid-19.

"Jangan sampai ada di Jawa Tengah. Kalau masyarakat menemukan indikasiitu, laporkan ke saya. Kasih data ke saya untuk saya tindaklanjuti. Kalau ada pejabat, khususnya di Pemprov Jateng yang minta uang, laporkan saya ke sekarang. Ini saya umumkan resmi," kata Ganjar.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 akan Segera Disalurkan! Daerah Mana yang Akan Dapat Pertama? Cek di Sini

Baca Juga: Kronologi Tewasnya 6 Pengikut Habib Rizieq Setelah Hadang Polisi di Tol Cikampek, Sempat Baku Tembak

Sebab, dirinya sudah memberikan warning terhadap penyaluran dana Bansos pada jajarannya. Dan cara belanja anggaran-anggaran yang sudah disiapkan itu, juga sudah melalui mekanisme yang sangat ketat.

"Setiap kita ingin membelanjakan, inspektorat itu punya pintu terakhir untuk mereview dan mengecek satu persatu. Makanya, kalau ada yang mungut-mungut, tolong sampaikan ke saya," jelasnya.

Memang sudah ada beberapa laporan bahwa ada yang tidak benar dalam penyaluran bansos di tingkat desa. Dirinya meminta diberikan data valid agar bisa ditindaklanjuti. Ada pula yang melaporkan bahwa timbangan bansos tidak sama dan dituduh korupsi. Ganjar mengatakan hal itu belum tentu karena korupsi.

Baca Juga: Habib Rizieq Dijadwalkan Diperiksa, 6 Orang Diduga Massa HRS Tewas Ditembak Polisi Karena Ini

Baca Juga: Joe Biden Akan Sepakati Perjanjian Nuklir 2015, Donald Trump Dikutuk Atas Perbuatan Ilegalnya

"Kalau timbangannya nggak sama, belum tentu korupsi. Ini saya bela kalau soal ini. Tapi kalau kemudian indikasinya itu masig, terjadi dimana-mana dan kemudian ada orang yang meminta kick back, sampaikan ke saya langsung. Akan saya terjunkan inspektorat," tegasnya.

Masyarakat lanjut Ganjar juga bisa melaporkan jika menemukan indikasi-indikasi korupsi dalam penyaluran bansos dari Pemprov Jateng ke aparat penegak hukum. Semuanya lanjut Ganjar pasti akan ditindaklanjuti.

"Kami sangat berkomitmen soal pencegahan korupsi itu. Dan sudah saya sampaikan sejak awal. Kalau ditemukan, ya sanksinya pasti dihukum," pungkasnya.

Baca Juga: WOW! China Ciptakan Matahari Buatan dan Gegerkan Dunia, Mau Tandingi Ciptaan Tuhan?

Baca Juga: Laporkan Pelaku Money Politics Pilkada Ada Imbalan Rp 100 Juta, Cek Caranya di Sini

Sekadar diketahui, Menteri Sosial, Juliari P Batubara ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi dana bantuan sosial Covid-19. Juliari dan sejumlah pelaku lain ditangkap KPK dengan kerugian negara mencapai belasan miliar rupiah.***

Editor: Meilia Mulyaningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x