Rektor Unair Sebut Perkembangan Vaksin Merah Putih COVID-19 Buatannya Sudah Capai Tahap Ini

- 18 Oktober 2020, 16:18 WIB
Rektor Unair Sebut Perkembangan Vaksin Merah Putih COVID-19 Buatan Pihaknya Sudah Capai Tahap Ini
Rektor Unair Sebut Perkembangan Vaksin Merah Putih COVID-19 Buatan Pihaknya Sudah Capai Tahap Ini /Pixabay/.*/Pixabay

SEMARANGKU - Universitas Airlangga atau Unair menjadi salah satu institusi yang turut serta dalam mengembangkan pembuatan Vaksin Merah Putih untuk Covid-19.

Perguruan tinggi negeri yang bertempat di Surabaya ini telah melakukan pengembangan vaksin ini sejak pertengahan tahun ini, saat pandemi belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda.

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengungkapkan bahwa vaksin merah putih telah mengalami perkembangan besar dan diharapkan selesai pada pertengahan tahun depan.

Baca Juga: Lapor ke Sini Jika Belum Dapat Kuota Internet Gratis 50 GB dari Kemdikbud, Bisa via WA!

Baca Juga: GAWAT! Kuota Internet Gratis 50 GB Oktober Hanya untuk Golongan Ini, Kamu Termasuk?

"Vaksin merah putih kami untuk Covid-19 mengalami perkembangan besar, secara nasional menjadi prioritas untuk dikembangkan. Kami riset sejak Mei dan Juni, harapannya pertengahan 2021 sudah selesai karena Desember baru kami bisa uji klinis," ucap Nasih, dilansir oleh Semarangku dari laman Antara.

Nasih menambahkan bahwa untuk pengujian vaksin, pihaknya bekerja sama dengan Oxford University dan melibatkan Rumah Sakit Unair dan RSUD Dr Soetomo.

Selain vaksin merah putih, Unair juga tengah melakukan pengembangan obat baru yang diberi nama obat Unair 3.

Baca Juga: Indosat Beri 30 GB Guna Tunjang Kuota Internet Gratis Kemdikbud, Ini Cara Dapatnya!

Baca Juga: Luka Berat! Putra Amien Rais, Hanafi Rais Kecelakaan di Tol Cipali, Begini Kronologinya!

Nasih mengungkapkan bahwa obat tersebut mempunyai tingkat efektivitas yang lebih tinggi dari senyawa lain yang diteliti pihaknya.

Lebih lanjut Nasih mengungkapkan bahwa obat tersebut sedang dalam persiapan pengajuan uji klinis ke manusia.

Terkait kombinasi obat, Nasih mengungkapkan pihaknya masih menunggu arahan dari BIN terkait pengembangannya.

Baca Juga: Yes! BLT Subsidi Gaji Tenaga Honorer Akan Cair Oktober Ini, Segera Lengkapi Syaratnya

Baca Juga: Yuk Klaim Bonus Pulsa 20 Persen dan Kuota Internet Gratis Tri Oktober, Ikuti Cara Ini!

Hal ini karena BPOM dan pemerintah tengah fokus pada vaksin sehingga dukungan kepada obat kombinasinya berkurang.

Tetapi, ia bersyukur karena obat kombinasinya masuk dalam rekomendasi ikatan dokter paru Indonesia.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x