Indonesia Hadapi Bencana Hidrometeorologi, Fenomena La Nina, Gempa Bumi dan Tsunami, Ini Kata Luhut

- 15 Oktober 2020, 06:35 WIB
Fenomena La Nina Sebabkan Bencana Hidrometeorolog selain itu Indonesia juga ada ancaman gempa bumi dan tsunami. /Pexels/Andre Furtado
Fenomena La Nina Sebabkan Bencana Hidrometeorolog selain itu Indonesia juga ada ancaman gempa bumi dan tsunami. /Pexels/Andre Furtado /

SEMARANGKU – BMKG telah mengungkapkan Indonesia berpotensi hadapi bencana hidrometeorologi yang disebabkan karena fenomen La Nina, serta ancaman gempa bumi dan tsunami, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan langsung berkomentar.

Baru-baru ini BMKG menyelenggarakan rapat koordinasi nasional (rakornas) terkait potensi bencana hidrometeorologi akibat adanya La Nina, serta bahasan ancaman gempa bumi dan tsunami, rapat tersebut tepatnya diselenggarakan pada 7 Oktober lalu.

Selain Menko Luhut, hadir sejumlah pihak terkait mulai dari Dirjen dari Kementerian Dalam Negeri hingga sejumlah pemerintah daerah yang daerahnya berpotensi mengalami bencana akibat fenomena La Nina.

Baca Juga: Nekat! Marissa Haque Sandingkan Pemerintahan Jokowi dengan Penjajahan Belanda, Ini Kata Fadli Zon!

Baca Juga: Tak Kalah Menggiurkan dari Insentif Kartu Prakerja, Ini Manfaat JPS Jaring Pengaman Sosial, Daftar!

Dalam rapat tersebut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan urgensi dari rakornas tersebut menyusul BMKG dan sejumlah pusat layanan iklim beberapa negara mengonfirmasi terjadinya fenomena La Nina.

Fenomena La Nina yang terpantau menyebabkan peningkatan curah hujan seiring dengan dimulainya awal musim hujan pada bulan Oktober dan November ini akan menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti gempa bumi dan tsunami.

Lebih lanjut Dwikorita mengajak semua pihak untuk mempersiapkan diri untuk menghadapai hal yang sudah di depan mata tersebut.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Rp1,2 Juta Cair ke 400 Ribu+ Orang, Ini Cara Cek Penerima via SMS dan WA

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Rp1,2 Juta Cair ke 400 Ribu+ Orang, Ini Cara Cek Penerima via SMS dan WA

Dwikorita menunjukkan catatan historis yang menyebutkan bahwa La Nina dapat menyebabkan peningkatan akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia sebanyak 20 sampai 40 persen di atas normal.

Jumlah tersebut bisa lebih. Namun, dampak La Nina tidak bisa disamaratakan ke seluruh wilayah Indonesia secara umum. Pada bulan Oktober-November 2020, diprediksikan peningkatan curah hujan bulanan dapat terjadi di seluruh wilayah Indonesia kecuali Sumatra.

Sementara itu, peningkatan curah hujan di bulan Desember hingga Februari 2021 akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku-Maluku Utara, dan Papua.

Baca Juga: Telkomsel Beri Uang Gratis Rp 7,5 Juta ke Pelajar Hingga Dosen Jika Mau Cerita PJJ, Begini Carannya!

Baca Juga: Siapkan KTP dan SKU, Pasti Lolos BLT UMKM Banpres Produktif Rp 2,4 Juta, Begini Cara Dapatnya

Data kejadian gempa bumi berdasarkan data monitoring kegempaan yang dilakukan BMKG menunjukkan peningkatan aktivitas dalam jumlah maupun kekuatannya.

Kejadian gempa bumi sebelum tahun 2017 rata-rata hanya 4000-6000 kali dalam setahun, yang dirasakan atau kekuatannya lebih dari 5 sekitar 200-an.

Namun setelah tahun 2017 jumlah kejadian itu meningkat menjadi lebih dari 7000 kali dalam setahun bahkan terjadi peningkatan signifikan pada tahun 2018 dan 2019.

Baca Juga: 3 Arahan Presiden Jokowi Terhadap Bencana Hidrometeorologi Akibat Fenomena La Nina, Apa Saja?

Baca Juga: La Nina Picu Bencana Hidrometeorologi, Jokowi Tak Mau Anggap Remeh, Ini Himbauannya!

Untuk bencana tsunami sendiri, fakta menunjukkan penyebab bencana tersebut bukan hanya dipicu karena gempa bumi tektonik saja.

Contohnya pada Desember 2018 terjadi peristiwa typical tsunami Selat Sunda yang diakibatkan oleh aktivitas gunung api di laut yang menurut statistik peristiwa semacam ini tergolong langka.

Menanggapi kemungkinan bencana yang diakibatkan oleh fenomena La Nina, Menko Luhut mengajak semua orang untuk memperhatikan setiap informasi dari BMKG, apalagi sekarang masih dalam masa pandemi.

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

Baca Juga: Tsunami Pulau Jawa, Fenomena Alam dan Pertanda Menakutkan yang Menyertainya, Sebelum Hapus Daratan

Luhut juga meminta semua pihak berkoordinasi dan berkolaborasi dalam menghadapi bencana dan tidak saling menyalahkan.

“Mohon bapak ibu pimpinan, para kepala daerah untuk betul-betul bersinergi. Ini masalah kita bersama dan harus kita selesaikan bersama. Tidak boleh lagi saling menyalahkan dalam urusan bencana,” ucap Luhut, dilansir oleh Semarangku dari situs resmi BMKG.***

Editor: Heru Fajar

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x