Network
SEMARANGKU – Bencana tsunami di Indonesia sering terjadi dan bahkan pernah menjadi yang terparah dalam beberapa dekade belakang. Seringnya gempa diikuti gelombang tsunami harus membuat kita waspada, sigap dan tanggap tanpa panik dalam menghadapi bencana alam tsunami.
Tsunami pulau Jawa setinggi 20 meter hasil kajian dan riset ITB menunjukkan jika potensi tsunami masih mengancam khususnya pantai selatan pulau Jawa. Inilah yang menjadi bahasan artikel kali ini agar bisa seksama menyadarai dan selalu waspada.
Dengan cara mitigasi bencana seperti upaya mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi bencana alam tsunami bisa membantu mengurangi resiko koraban. APalagi masyarakat yang tinggal di sekitar pantai selatan pulau Jawa yang terindikasi sering ada tsunami.
Baca Juga: Tsunami Setinggi 20 Meter di Pulau Jawa Saja, Salah, Berikut Daftar 14 Wilayah Indonesia Berpotensi
Baca Juga: Setelah Kuota Internet Gratis Telkomsel Cairkan Bantuan Uang Hingga Rp2,5 Juta, Ini Cara Dapatnya!
Pahami bagaimana jenis bencana maupuan bagaimana upaya penyelamatan diri dari tsunami itu sendiri. Sebelum jauh pahami dulu apa itu tsunami. Karena dengan tahu dan mengenal kita bisa mempelajari dan menghindari resiko besar dari yang akan diakibatkan.
Tsunami merupakan gelombang air besar yang disebabkan oleh perubahan volume dasar laut secara tiba-tiba akibat gempa, longsor bawah laut, letusan gunung api atau meteor yang jatuh di laut.
Kapan tsunami bisa terjadi? Tsunami bisa terjadi kapanpun di daerah pantai, jika terjadi secara lokal, maka tsunami dapat menghantam dalam waktu 30 menit. Apa dampak yang ditimbulkan tsunami? Korban jiwa, kerusakan rumah dan fasilitas umum, pencemaran lahan, rusaknya terumbu karang dan timbulnya penyakit.
Baca Juga: Tsunami Pulau Jawa, Fenomena Alam dan Pertanda Menakutkan yang Menyertainya, Sebelum Hapus Daratan
