Indonesia Beli 8 Unit Pesawat Osprey dari Amerika Serikat

- 9 Juli 2020, 07:30 WIB
Inilah pesawat MV-22 Block C Osprey yang dibeli oleh Pemerintah Indonesia. / Pixabay
Inilah pesawat MV-22 Block C Osprey yang dibeli oleh Pemerintah Indonesia. / Pixabay /

SEMARANGKU – Angkatan perang Indonesia akan mendapatkan armada militer baru dari negara Amerika Serikat.

Dalam sebuah rilis yang dikeluarkan oleh Defense Security Cooperation Agency (DSCA) menerangkan jika Departemen Luar Negeri Amerika telah memutuskan untuk menyetujui kemungkinan Penjualan Alat Militer ke Asing yakni kepada Pemerintah Indonesia.

Pernyataan resmi yang ditayangkan pada tanggal 6 Juli 2020 tersebut menyebutkan jika akan ada penjualan 8 unit pesawat terbang MV-22 Block C Osprey dan peralatannya dengan perkiraan biaya $ 2 miliar.

Baca Juga: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Dikabarkan Terpapar Covid-19

Berikut ini terjemahan dari pernyataan resmi yang dimuat di situs DSCA.com tersebut:

Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) memberikan sertifikasi yang diperlukan untuk memberi tahu Kongres tentang kemungkinan penjualan ini.

Pemerintah Indonesia telah meminta untuk membeli delapan pesawat MV-22 Block C Osprey. Juga termasuk 24 AE 1107C Rolls Royce Engine, 20 AN / AAQ-27 Forward Looking InfraRed Radars, 20 Sistem Peringatan Rudal AN / AAR-47, dua puluh Penerima Peringatan Radar AN / APR-39.

Baca Juga: TikTok Hengkang dari Hongkong, Terdampak Undang Undang Keamanan

Kemudian didalam daftar tersebut juga dipesan dua puluh Sistem Dispenser Penanggulangan AN / ALE-47, dua puluh (20) AN / APX-117 Identification Friend atau Foe Systems (IFF), dua puluh AN / APN-194 Radar Altimeter, dua puluh  AN / ARN-147 VHF OmniDirectional Range (VOR) Instrument Landing System (ILS) Sistem Navigasi Beacon.

Empat puluh ARC-210 629F-23 Radio Multi-Band (Non-COMSEC), dua puluh Penerima Miniature Airborne Global Positioning System (GPS) AN / ASN-163 (MAGR), dua puluh Sistem Navigasi Lintas Udara Taktis AN / ARN-153.

Dua puluh Sistem Penghindaran Tabrakan Lalu Lintas (TCAS II), dua puluh Senjata Mesin M-240-D 7.64mm, dua puluh GAU-21 Senapan Mesin.

Baca Juga: Jude Law Dikabarkan Akan Bermain di Film Live Action PeterPan & Wendy

Lalu juga ada pembelian Sistem Perencanaan Misi Gabungan (JMPS) dengan komponen perencanaan yang unik, publikasi dan dokumentasi teknis, suku cadang pesawat terbang dan suku cadang perbaikan; perbaikan dan pengembalian; layanan kapal feri; dukungan tanker; peralatan pendukung dan uji; pelatihan personil dan peralatan pelatihan; perangkat lunak; Pemerintah AS dan rekayasa kontraktor, logistik, dan layanan dukungan teknis; dan elemen pendukung teknis dan program lainnya. Perkiraan total biaya adalah $ 2,0 miliar.

Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatkan keamanan mitra regional penting yang merupakan kekuatan bagi stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Intip Merapi dari Pos Pantau, Perutnya Bengkak

Sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan dan mempertahankan kemampuan bela diri yang kuat dan efektif.

Usulan penjualan pesawat dan dukungan akan meningkatkan kapabilitas kemanusiaan dan bantuan bencana Indonesia dan mendukung operasi amfibi.

Penjualan ini akan mempromosikan pembagian beban dan interoperabilitas dengan Pasukan AS. Indonesia tidak diharapkan mengalami kesulitan menyerap pesawat ini ke dalam angkatan bersenjatanya.

Baca Juga: Penerimaan CPNS di Kemenkeu Dihentikan Sementara Sampai Lima Tahun Ke Depan

Usulan penjualan peralatan dan dukungan ini tidak akan mengubah keseimbangan militer dasar di wilayah tersebut.

Kontraktor utama adalah Bell Textron Inc., Amarillo, Texas dan The Boeing Company, Ridley Park, Pennsylvania. Tidak ada perjanjian penggantian kerugian yang diketahui sehubungan dengan potensi penjualan ini.

Implementasi penjualan yang diusulkan ini akan memerlukan perjalanan oleh personel Pemerintah AS dan perwakilan kontraktor ke Indonesia secara sementara untuk memberikan dukungan teknis program dan pengawasan manajemen program.

Baca Juga: Nonton Netflix Lewat Indihome, Sekarang Sudah Bisa, Blokir Dibuka Telkom Grup

Tidak akan ada dampak buruk pada kesiapan pertahanan AS sebagai hasil dari penjualan yang diusulkan ini.

Pemberitahuan tentang potensi penjualan ini diwajibkan oleh hukum dan tidak berarti penjualan tersebut telah selesai.

Semua pertanyaan mengenai usulan Penjualan Militer Asing ini harus ditujukan ke Biro Urusan Politik Militer Departemen Luar Negeri, Kantor Urusan Kongres dan Publik. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: dsca.mil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x