Pemerintah Tiongkok Sebut Manuver Amerika di Laut China Selatan Bisa Rusak Stabilitas

- 8 Juli 2020, 12:30 WIB
Ilustrasi  Kapal Induk*
Ilustrasi Kapal Induk* /Pixabay

SEMARANGKU - Baru baru ini, Amerika Serikat terlihat mengirimkan dua kapal induk dan sejumlah kapal ke Laut China Selatan untuk ikut serta dalam sebuah latihan militer.

Di lain pihak, Tiongkok menganggap langkah tersebut sebagai aksi pamer kekuatan. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan latihan itu dilakukan sepenuhnya karena motif tersembunyi dan merusak stabilitas di wilayah itu.

Dilansir dari Time, Zhao mengatakan "AS sengaja mengirim pasukan besar-besaran untuk melakukan latihan militer berskala besar di perairan Laut Cina Selatan untuk memamerkan kekuatannya,"

Baca Juga: Ganjar Pranowo Harap Desa Paseduluran Jadi Solusi Evakuasi Warga saat Merapi Erupsi

Salah satu sumber di Angkatan Laut AS mengatakan, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan bersama dengan kapal dan pesawatnya melakukan latihan “dirancang untuk memaksimalkan kemampuan pertahanan udara, dan memperluas jangkauan serangan maritim presisi jarak jauh dari pesawat berbasis kapal induk di area operasi yang berkembang pesat. ” 

Juru Bicara Seventh Fleet AS, Joe Jeiley juga memastikan bahwa pengerahan kapal ini semata untuk melatih fleksibilitas para personel Angkatan Laut AS dalam menanggapi situasi di kawasan, tak ada kaitannya dengan politik maupun peristiwa dunia terkini.

Selama ini Tiongkok memang mengklaim memiliki hampir semua kekayaan yang ada di Laut Cina Selatan. Mereka keberatan atas tindakan apa pun yang dilakukan oleh militer A.S. di wilayah tersebut.  

Baca Juga: TikTok Hengkang dari Hongkong, Terdampak Undang Undang Keamanan

Bahkan, sejak awal tahun ini, Tiongkok juga semakin agresif dalam klaim historisnya atas Laut China Selatan. Pemerintahan Presiden Xi Jinping terus mengerahkan puluhan kapal ikan dan kapal patroli ke Laut China Selatan hingga menimbulkan friksi dengan Malaysia, Vietnam, bahkan Indonesia pada awal Januari lalu. ***

Halaman:

Editor: Heru Fajar

Sumber: TIME


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x