Produk Makanan Halal Mulai Dilirik Thailand, Apakah Ini Pertanda Baik atau Buruk Bagi Indonesia?

- 4 Juni 2022, 20:35 WIB
Produk Makanan Halal Mulai Dilirik Thailand, Apakah Ini Pertanda Baik atau Buruk Bagi Indonesia?
Produk Makanan Halal Mulai Dilirik Thailand, Apakah Ini Pertanda Baik atau Buruk Bagi Indonesia? /Jurnal Ngawi /Gambar Jurnal Ngawi

SEMARANGKU – Produk makanan halal akan meroket dengan adanya pemahaman selaras dalam industri syariah antara Indonesia dengan Thailand.

Thailand yang notabene bukan negara Muslim seperti Indonesia telah mempunyai visi “World Halal Kitchen” yang mana memajukan produk makanan halal sebagai salah satu komiditi terbesarnya.

Pengguna produk makanan halal telah tersebar dan menjadi target market tersendiri bagi negara Thailand yang akan mengembangkannya dan bekerja sama dengan Indonesia.

Warga Muslim Indonesia yang penyebarannya sangat luas baik di negara muslim maupun non-muslim memang memiliki demand tinggi terhadap produk makanan halal.

Baca Juga: Benarkah Logo Halal Adopsi Budaya Jawa? Begini Penjelasannya

Hal ini disadari Thailand sebagai pangsa pasar yang besar dan menjadi inspirasi penggiat produk makanan halal.

Dalam salah satu festival makanan yang digelar di Bangkok, 24 hingga 28 Mei 2022 lalu, THAIFEX ANUGA ASIA 2022, produk makanan halal telah menjadi salah satu sebelas topik populer dalam gelaran tersebut.

Pemahaman Thailand akan pentingnya produk makanan halal ini akan berdampak kepada Indonesia.

Di satu sisi Thailand akan menjadi target pasar baru bagi produsen Indonesia.

Baca Juga: Siapa Sangka Makanan Ini Dianggap Paling Sehat Untuk Dikonsumsi

Namun di sisi lain bisa jadi Thailand akan menjadi pesaing berat penghasil produk makanan halal.

Atase perdagangan KBRI di Bangkok, Flora Susan Nongsina mengatakan bahwa Thailand mendukung serta mencanangkan menjadi salah satu negara produsen produk makanan halal terbesar di dunia.

Hal ini disebabkan oleh adanya permintaan pasar akan produk makanan halal yang semakin meningkat.

Kesadaran masyarakat akan produk makanan halal yang dianggap lebih baik dari aspek etika, kesehatan, keamanan, dan keramahan terhadap lingkungan.

Hal yang selaras dengan prinsip eco living friendly bagi masyarakat dunia.

Kendatipun demikian, Flora juga mengataka bahwa industri syariah khususnya pengembangan produk makanan halal memiliki tiga kendala yang dihadapi para pemangku jabatan.

Kendala yang dialami antara lain:

1.       Kurang fokus dalam pengembangan ekspor produk makanan halal.

Hal ini disebabkan karena lebih menganggap komoditi pertambangan, perkebunan, dan industry besar lain lebih menguntungkan.

2.       Pesaing produk makanan halal dari negara lain baik negara muslin maupun non-muslim.

3.       Kurangnya pemahaman pelaku UMKM terhadap pentingnya sertifikasi halal.

Itulah informasi mengenai pengembangan produk makanan halal di Thaland yang telah dirangkum tim SEMARANGKU.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x