Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,3-5,9 Persen pada Tahun 2023

- 18 Februari 2022, 21:00 WIB
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,3-5,9 Persen pada Tahun 2023
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,3-5,9 Persen pada Tahun 2023 /Pixabay/nattanan23/

SEMARANGKU - Pemerintah optimis menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3-5,9 persen pada tahun 2023.

Pemerintah menargetkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 berkisar antara 5,3-5,9 persen.

Perihal target pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon), Airlangga Hartarto.

“Dari sisi pertumbuhan ekonomi tadi disepakati, dilaporkan ke Bapak Presiden, kisarannya di 5,3-5,9 persen,” ujar Airlangga, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI.

Baca Juga: GAWAT! Rusia dalam Posisi Menyerang, Pemerintah AS Desak Warganya Tinggalkan Ukraina dalam 48 Jam

Dari sisi pengeluaran, target pertumbuhan ekonomi tersebut terutama berasal dari konsumsi (kisaran lima persen) dan investasi (kisaran enam persen).

Ini selevel dengan angka sebelum pandemi Covid-19.

Serta ekspor (kisaran 6-7 persen) seiring hilirisasi industri dan peningkatan global demand.

“Dari belanja pemerintah diprioritaskan kepada peningkatan kualitas SDM (sumber daya manusia), yaitu transformasi kesehatan, kualitas pendidikan, reformasi perlindungan sosial; akselerasi dari infrastruktur; revitalisasi industri; reformasi birokrasi; dan ekonomi hijau tentunya dengan berbagai insentif yang mendukung agar ekonomi hijau bisa berjalan,” pungkas Menko Ekon.

Dari sisi suplai, pemerintah akan mengandalkan sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, sektor informasi dan komunikasi.

Serta sektor penyediaan akomodasi dan makan-minum, serta sektor pertanian.

“Ini yang menjadi tantangan untuk dikembalikan pada pertumbuhan sektor industri pengolahan di atas pertumbuhan ekonomi, yaitu 5,3-5,8 persen,” pungkasnya.

Baca Juga: Pemerintah China Terapkan Yuan Digital Kini Sudah Tersimpan 1 Triliun e-CNY, Guna Kurangi Beban Ekonomi Riil

Airlangga lebih lanjut menuturkan bahwa penetapan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3-5,9 persen didasari sejumlah pertimbangan.

Mulai dari ketidakpastian terkait pandemi Covid-19, kasus inflasi global di sejumlah negara, maupun normalisasi kebijakan moneter.

“Di tahun 2023 diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah dibandingkan 2022, oleh karena itu dibutuhkan sumber-sumber pembiayaan baru untuk pertumbuhan ekonomi,” terang Menko Ekon.

Airlangga juga menyampaikan bahwa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 diperlukan berbagai reformasi struktural dan kebijakan.

Terutama untuk mendorong sektor investasi ataupun mesin pertumbuhan di luar APBN.

Menko Ekon juga menuturkan terdapat enam agenda reformasi struktural dan kebijakan yang direncanakan.

Pertama, peningkatan kredit perbankan.

Kedua, peningkatan investasi, baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Ketiga, pengendalian inflasi di dalam negeri.

Keempat, peningkatan peran Bank Indonesia (BI) sebagai stabilisator harga di secondary market.

Kelima, peningkatan tax ratio dengan peningkatan tax base yang didukung dengan percepatan administrasi tax reform.

Keenam, pencadangan anggaran.

Itulah pemerintah yang menargetkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3-5,9 persen pada tahun 2023.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah