Pemerintah China Terapkan Yuan Digital Kini Sudah Tersimpan 1 Triliun e-CNY, Guna Kurangi Beban Ekonomi Riil

- 10 Februari 2022, 17:23 WIB
Ilustrasi mata uang Yuan, Pemerintah China Terapkan Yuan Digital Kini Sudah Tersimpan 1 Triliun e-CNY, Guna Kurangi Beban Ekonomi Riil / bolong.id
Ilustrasi mata uang Yuan, Pemerintah China Terapkan Yuan Digital Kini Sudah Tersimpan 1 Triliun e-CNY, Guna Kurangi Beban Ekonomi Riil / bolong.id /

SEMARANGKU - Pemerintah China meluncurkan skema percontohan e-CNY di beberapa kota yang digunakan selama Olimpiade Musim Dingin.

China menegaskan yuan digital atau e-CNY bukan sebagai cadangan di tengah krisis keuangan akibat pandemi Covid-19.

Kemudian e-CNY akan terapkan masyarakat tidak perlu repot mentransfer uang dari tabungan, sebab ini tetap mata uang yuan yang sama.

China tidak akan menaikkan batas jumlah uang yang dapat disimpan dalam mata uang digital, bank sentralnya dalam menghadapi krisis keuangan.

Baca Juga: Amerika Tersudut, Ancaman Perang dari China Hingga Lawan Rusia Untuk Hadapi Krisis di Ukraina

Penggunaan yuan digital yang belum diluncurkan saat ini terbatas pada 11 kota, sebagai bagian program percontohan, juga akan segera mencakup Hong Kong.

Di China sendiri, simpanan bank negara mencapai 500.000 yuan atau sekitar 1,127 miliar rupiah yang dilindungi oleh sistem asuransi. 

Bisa dikatakan para konsumen tidak perlu transfer uang dari bank konvensional ke bentuk yuan digital, jika terjadi krisis keuangan atau disebut bank run.

Ya, tidak akan merubah nilai di dalamnya, meskipun transfer uang dari bank atau lembaga keuangan ke sistem e-CNY.

Dirjen Institut Mata Uang Digital PBC Mu Changchun sangat yakin pihaknya dapat menjamin atau menjaga pembatasan tersebut dalam situasi yang sangat sulit sekalipun.
 
Baca Juga: Gonjang-Ganjing Rusia - Ukraina di Eropa Timur, Pasukan AS Tiba di Rumania, Mau Bantu NATO Lawan Rusia?

Pemerintah China mengadopsi kebijakan ini, sekaligus untuk menekan potensi resiko tarik tunai dalam jumlah besar dari bank konvensional ke e-CNY.

Kota-kota di China lainnya akan ditambahkan ke dalam program sosialisasi e-CNY, perkiraan sekitar 1,3 juta penjual akan menerima pembayaran dalam yuan digital.

Total senilai 470 juta yuan atau sekitar 1,059 triliun rupiah ini tersimpan dalam dompet digital, namun hanya persentase yang sangat kecil dari pasokan keuangan.
 
Dibandingkan dengan yuan dalam bentuk mata uang konvensional, baik sirkulasi umum atau dalam bentuk deposito bank umum. Pihaknya menilai sistem e-CNY jauh lebih praktis dalam setiap transaksi menekan interaksi fisik.

Dirjen Institut Mata Uang Digital Bank Rakyat China, Mu Changchun mengatakan bahwa pihaknya mendorong masyarakat untuk gunakan e-CNY, hal ini mengurangi beban ekonomi riil sekaligus meningkatkan investasi dalam lingkup bisnis.

"Kami sangat mendorong warga untuk menggunakan e-CNY, ini akan berdampak mengurangi beban ekonomi riil dan meningkatkan investasi bisnis." ucap Mu Changchun.

Tetapi Mu Changchun bersikeras bahwa pengenalan yuan digital tidak akan mengurangi pangsa pasar, sebab ini tetap sebuah mata uang meskipun dalam bentuk digital. 
 
Berbeda pula dengan dompet digital yang ditawarkan oleh Alipay dan WePay, yang keduanya sudah menjadi bagian ekosistem yuan digital itu sendiri.
 
Hal ini akan diterapkan di Indonesia melalui rupiah digital saat ini sedang dalam pembahasan pemerintah dalam waktu dekat, guna menyongsong era digital.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x