Jokowi Sebut Kekayaan Budaya Mandalika Bisa Jadi Basis Penelitian Peradaban

- 25 Januari 2022, 20:00 WIB
Jokowi Sebut Kekayaan Budaya Mandalika Bisa Jadi Basis Penelitian Peradaban
Jokowi Sebut Kekayaan Budaya Mandalika Bisa Jadi Basis Penelitian Peradaban /dok Indonesia Travel
 
SEMARANGKU - Pesona alam yang mengitari sirkuit Mandalika sudah menarik perhatian kru tim balap pada Desember lalu, Jokowi menyebut wilayah ini bisa menjadi basis penelitian.
 
Jokowi memaparkan bahwa Indonesia memiliki kekayaan dan keberagaman budaya. Dengan kemajemukan itu, Indonesia memiliki potensi menjadi objek penelitian budaya.
 
Pesona kawasan di pulau Lombok, memang eksotis, terlebih sejarah asal-usul nama Mandalika menjadi daya tarik sendiri. Jokowi menerangkan untuk menuju ke Mandalika ada beberapa cara, di antaranya melalui jalur laut dan jalur udara, yang ditempuh dari Lombok.
 
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan pada pekan budaya nasional dan pengecekan kelengkapan sarana sirkuit jelang MotoGP Mandalika 2022.
 
 
"Berangkat dari kekayaan kebudayaan dan kekayaan hayati kita, Indonesia mempunyai peluang besar untuk menumbuhkan ilmu pengetahuan yang berbasis dari peradaban Indonesia,” ujar Jokowi. 
 
Jokowi menegaskan, banyak hal yang dapat dipelajari dan dirujuk dari ilmu pengetahuan dan kearifan masa lalu karya nenek moyang bangsa, termasuk yang tidak tertulis dalam buku literatur atau artikel ilmiah modern. 
 
"Ilmu pengetahuan dan kearifan masa lalu tersebut mungkin tidak tertulis dalam buku literatur atau artikel ilmiah dalam standar modern kita tetapi ilmu nenek moyang kita itu diwariskan dalam bentuk narasi lisan, skrip drama, dan pewayangan, serta berbagai kebiasaan-kebiasaan. Semua itu adalah warisan kebudayaan yang kaya kearifan dan ilmu pengetahuan." kata Jokowi.
 
Warisan kearifan dan ilmu pengetahuan tersebut, lanjut Jokowi mungkin tidak terjelaskan secara metodologi modern. 
 
 
Untuk itu, menjadi kewajiban bangsa Indonesia untuk meneliti dengan bijak semua warisan kebudayaan tersebut dalam nalar modern dan metodologi yang dikembangkan sendiri. 
 
Jokowi kemudian mencontohkan, Indonesia berpeluang untuk menjadikan khasiat jamu sebagai obat modern yang terbukti secara ilmiah.
 
"Jangan tergesa menyimpulkan suatu adat atau suatu kebiasaan masyarakat asli kita itu tidak baik atau buruk, bisa jadi hanya karena kita belum mampu menjelaskannya secara ilmiah." sambungnya.  
 
Lanjut, Presiden Jokowi menekankan pentingnya pelestarian budaya, sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan cita-cita Indonesia maju. 
 
Terkait legenda Putri Mandalika, setiap tahunnya diadakan perayaan upacara Bau Nyale dan menarik perhatian wisatawan lokal hingga mancanegara. 
 
Bau Nyale sendiri merupakan ritual mencari cacing laut yang diyakini sebagai jelmaan Putri Mandalika yang menghilang setelah terjun dari atas Bukit Seger ke Pantai Seger. Anda juga bisa melihat langsung monumen Putri Mandalika tersebut.
 
Selain melestarikan dan belajar dari kebudayaan nenek moyang, Presiden Jokowi juga minta semua pihak untuk terus memahami alam Indonesia yang sangat kaya dan sekaligus kompleks ini. 
 
"Keragaman hayati laut kita adalah yang terkaya di dunia, keragaman hayati darat kita adalah yang kedua terkaya di dunia, setelah Brazil. Kekayaan keragaman hayati ini juga harus kita lestarikan. Plasma nutfah alam Indonesia harus kita lindungi dan sekaligus kita manfaatkan untuk pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan." pungkasnya.
 
Sementara itu, Mandalika juga punya aneka kuliner lokal yang menggugah selera antara lain, sate bulayak, sayur ares, nasi balap puyung, serta sambal beberuk terung asam. Bisa menjadi rekomendasi ketika anda mampir ke Mandalika.***
 

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x