Kronologinya, korban IN diajak berbicara oleh Bripka IS dengan ancaman bahwa akan melakukan pemindahan suaminya.
Korban IN yang berada di bawah tekanan kemudian terbujuk dengan penawaran IS untuk melayaninya.
Hingga akhirnya semenjak kasus ini terkuak diketahui korban telah berbadan dua.***