SEMARANGKU - Aksi brutal KKB mendapat kutukan keras dari Pendeta Gereja Bethesda di Beoga Papua.
Pendeta Gereja Bethesda mengatakan jika ulah KKB tersebut tidak mencerminkan dan bertentangan dengan kitab suci Injil.
Hal itu disampaikan saat tim satgas Nemangkawi dan Binmas Noken bertamu ke Pendeta Simon Tinal (Gereja Bethesda) di RM Hotel 66 Mimika.
Pertemuan Pendeta Gereja Bethesda dan tim satgas dilakukan pada Sabtu 24 April 2021 dan membahas soal KKB.
Pada percakapan tersebut, Bapa Simon bercerita bagaimana selama sebelum 2021 kekacauan yang timbul hanya seputar perang suku saja, dan hamba Tuhan dapat bantu meredakan. Namun sampai saat kekacauan selama tahun 2021 anak-anak sekolah, guru dan mama-mama mulai merasa takut, sehingga banyak yang turun dari gunung.
Bapa Simon berpendapat tentang jenasah guru yang di tembak di Beoga, bahwa dalam agama tidak dibenarkan untuk membunuh apalagi membunuh guru dan membakar sekolah, sangat bertentangan dengan Injil. Tindakan merekaatas dasar diri sendiri.
Pendeta Simon jugabpernah vertemu kelompok KKB dab disinyalir bahwa orang tersebut berasal dari luar Beoga, karena menggunakan bahasa Dani.