18 Pasien RSUD dr Moewardi Solo Meniggal Usai Jalani Terapi Plasma Darah Konvalesen

- 19 Januari 2021, 19:04 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo melihat proses donor darah plasma konvalesen di PMI, Solo
Gubernur Ganjar Pranowo melihat proses donor darah plasma konvalesen di PMI, Solo /Dok. Humas Prov Jateng/

SEMARANGKU – Sebanyak 18 pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD dr Moewardi Solo, meninggal usai menjalani terapi plasma darah konvalesen.

Salah satu anggota tim uji klinis plasma konvalesen RSUD dr Moewardi Solo, dr Artrien Adhiputri mengakui, ada 69 pasien yang melakukan terapi plasma darah konvalesen, 18 pasien diantaranya meninggal.

RSUD dr Moewardi Solo menggunakan terapi plasma darah konvalesen untuk membantu percepatan kesembuhan pasien Covid-19.

Baca Juga: Kunjungi Pengungsi Gunung Merapi, Ganjar Pranowo Kaget Ada Bayi di Klaten Bernama Jordan

Baca Juga: Gawat! Cadangan Minyak Bumi di Indonesia Tinggal 9,5 Tahun Lagi

Dr Artrien Adhiputri menjelaskan, 69 pasien yang mendapatkan terapi plasma darah konvalesen dari berbagai kategori kondisi. Mulai sedang, berat dan kritis.

“Sudah ada 69 pasien yang kami lakukan terapi plasma konvalesen ini. Hasilnya cukup baik. Total yang meninggal ada 18 pasien, itu yang kategori pasien kritis. Tapi untuk yang sedang dan berat, responnya cukup baik,” jelasnya, Selasa 19 Desember 2021.

Dijelaskan, pasien yang meninggal setelah dilakukan plasma konvalesen memang sudah sangat kritis. Sementara yang ringan, sedang sampai berat, kondisinya membaik bahkan ada yang sudah sembuh setelah dilakukan terapi plasma.

Baca Juga: Ruang Terbuka Hijau Mencukupi tapi Masih Sering Banjir, Pakar Lingkungan Beberkan Alasannya

Baca Juga: Salurkan Langsung BST ke Lansia, Ganjar Pranowo Minta Penyaluran Bantuan Tidak Ditunda

“Tapi yang harus diingat, bahwa terapi plasma ini tidak berdiri sendiri. Ini hanya terapi tambahan yang keberhasilannya tidak terlepas dari tindakan medis lainnya," jelasnya.

Artrien mengatakan, kesulitan yang dihadapi adalah minimnya donor plasma. Untuk itu ia berharap masyarakat yang pernah positif Covid-19 untuk sukarela melakukan donor.

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang meninjau penerapan terapi plasma darah konvalesen di PMI Solo mengaku akan membantu dengan mendorong ikhtiar terapi plasma konvalesen di Jateng.

Baca Juga: Inilah Daftar Bencana Alam di Indonesia Awal Januari 2021

Baca Juga: Lagi! Pesawat Tempur Israel Serang Gaza, Ada Korban Jiwa?

“Sekarang mulai banyak yang tertarik, tentu ini berita yang menggembirakan. Moewardi sudah siap, Kariadi juga siap. Ini ikhtiar yang mesti terus diupayakan,” terangnya.

Saat ini, yang mengembangkan terapi ini adalah RSUD Moewardi dan RSUP dr Kariadi.

Ganjar juga mendorong kepada seluruh penyintas Covid-19 untuk melakukan mendonorkan plasmanya dalam program terapi ini.

Baca Juga: Minum Coklat Dapat Meningkatkan Kecerdasan Manusia, Ini Rahasiahnya!

Baca Juga: Percepat Pemulihan Listrik di Sulawesi Barat, PLN Datangkan Bantuan dari Berbagai Wilayah

Semakin banyak penyintas yang terlibat, maka bisa dikelola dan diaplikasikan dengan baik.

Sementara itu, salah satu penyintas yang sedang mendonorkan plasmanya di PMI Solo, Kusmanto (52) mengatakan mau mendonorkan plasmanya untuk kemanusiaan.

Dirinya yang sempat positif Covid-19 merasakan betul bagaimana rasanya terkena penyakit ini.

Baca Juga: Gelombang Laut Capai Ketinggian 2,5 M, Operasi Penyelaman Sriwijaya Air SJ 182 Dihentikan Sementara

Baca Juga: Merinding! Strategi Utama Perang Iran Bikin Negara Musuh Ketar-Ketir

“Ya demi kemanusiaan. Saya dulu kan penyintas, pernah kena. Saya siap membantu pasien lain yang membutuhkan. Saya juga meminta seluruh teman-teman penyintas mau mendonorkan darahnya. Harus siap, karena ini demi kemanusiaan,” ucapnya. ***

Editor: Mahendra Smg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x