PPKM Mulai Diterapkan, Pakar Kesehatan: Saya Harap Tokoh Masyarakat Bisa Memberi Contoh Baik

- 12 Januari 2021, 16:16 WIB
Ilustrasi PPKM: Pakar Kesehatan berharap tokoh masyarakat berperan beri contoh yang baik pada masyarakat.*
Ilustrasi PPKM: Pakar Kesehatan berharap tokoh masyarakat berperan beri contoh yang baik pada masyarakat.* /Pixabay.com/Febri Amar

SEMARANGKU - Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai diterapkan pada Senin, 12 Januari 2021.

Menurut pakar kesehatan masyarakat Prof Hasbullah Thabrany, kesuksesan agenda PPKM ini tak lepas dari dukungan tokoh masyarakat.

Hasbullah berharap tokoh masyarakat dapat memberi contoh kepada pengikutnya, sehingga mereka mengerti betapa penting penerapan PPKM ini.

Baca Juga: Pencarian Korban dan Black Boc Sriwijaya Air SJ 182 Masuk Hari Keempat, Presiden Minta Dipercepat

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh! Warga Simeulue Aceh Ini Ditangkap Karena Sebar Hoaks Vaksin Sinovac Haram

"Saya berharap kepada tokoh-tokoh masyarakat atau para pendeta, biksu dan sebagainya yang sudah banyak pengikut. Jadilah contoh dan jadilah agent of change bagi para pengikutnya. Bahwa ini benar loh yang pemerintah lakukan," katanya, dikutip dari Antara News.

Hasbullah ingin supaya para tokoh masyarakat mengedukasi pengikutnya terkait protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak serta menghindari kerumunan.

Dengan begitu, tujuan utama dari kebijakan PPKM ini yang tak lain adalah untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19 bisa terwujud.

Baca Juga: Sakit Meski Tak Berdarah! Gisel Aku Sukai Perbuatan di Video Syur, Nobu Ternyata Hanya Anggap Teman

Baca Juga: Belajar dari Pengalaman Suga, ARMY Antisipasi Saat Foto Profil Jungkook BTS di Apple Music Berubah

Di sisi lain, pakar kesehatan masyarakat tersebut tidak ingin tokoh masyarakat melakukan hal yang sebaliknya. Dengan kata lain, memberi contoh buruk.

"Jadi, jangan justru mengompori yang keliru, yang nyinyir," lanjutya.

Menurut Hasbullah, mengedukasi masyarakat Indonesia yang sebagian besar memiliki tingkat pendidikan yang cukup rendah ini memang cukup sulit.

Baca Juga: Dengan Dynamite, BTS Sejajari Mariah Carey Capai Rekor Luar Biasa Ini di Chart Billboard Global 200

Baca Juga: Kontrak Berakhir April, CJ ENM Temui Agensi Member IZ*ONE Agar Bisa Promosi Grup di Masa Depan

"Masyarakat yang pendidikannya rendah akan lebih sulit bagi mereka untuk memahami bahwa risiko COVID-19 itu memang nyata dan memang ada. Bahwa vaksinasi itu memang efektif untuk mengurangi risiko. Bahwa pakai masker, menjaga risiko itu memang efektif," kata Hasbullah.

Maka dari itu, menurut Hasbullah, di situlah peran tokoh masyarakat. Jika mereka yang mengedukasi, masyarakat akan lebih mudah mencerna.

"Oleh karena itu, edukasi perlu dilakukan oleh orang yang dipercaya oleh kelompok masyarakat tertentu," kata Hasbullah.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x