Waspada! Begini Cara Rekrut Calon Anggota Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah

- 20 Desember 2020, 08:22 WIB
Waspada! Begini Cara Rekrut Calon Anggota Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah
Waspada! Begini Cara Rekrut Calon Anggota Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah /Dok. PMJ News/

SEMARANGKU – Polisi menyebut, cara rekrut calon anggota yang dilakukan kelompok teroris Jamaah Islamiyah sangat rapi.

Nantinya, calon anggota Jamaah Islamiyah yang terpilih akan diberi pelatihan perang dan dikirim ke Suriah untuk melakukan aksi terorisme melawan negara dan aparat.

Hingga saat ini, polisi sudah mengidentifikasi ada 91 kader yang telah dilatih perang oleh Jamaah Islamiyah, dan 66 kader diantaranya sudah dikirim ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok teroris.

Baca Juga: Lagi! Telkomsel Beri iPhone 12 dan Pulsa Jutaan Rupiah, Ini Cara Dapatnya

Baca Juga: BLT UMKM Banpres BPUM Rp2,4 juta Bulan Desember Cair ke Golongan Ini Saja, Cek di Sini

Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono menuturkan, Jamaah Islamiyah juga melakukan rekrutmen calon anggota yang sudah siap tempur.

“Sebagian besar dari mereka sudah berangkat ke Suriah bergabung dengan kelompok teror di sana dan berperan aktif dalam konflik di Suriah. Kemampuan yang sudah diasah di tempat pelatihan dan medan tempur sebenarnya (Suriah) menjadikan mereka sebagai potensi ancaman nyata,” kata Argo, Jumat, 18 Desember 2020.

Irjen Argo Yuwono membeberkan cara Jamaah Islamiyah melakukan rekrutmen calon anggota kelompok teroris.

Baca Juga: Hati-hati, Kotak Amal Bantuan Suriah-Palestina Juga Digunakan JI untuk Kumpulkan Dana

Ada struktur khusus di kelompok Jamaah Islamiyah yang bertugas untuk membentuk kader teroris.

Penanggung jawab atau amir Jamaah Islamiyah adalah Parawijayanto dan koordinator pelatihan adalah Joko Priyono alias Karso.

Beberapa warga Indonesia menjadi sasaran perekrutan calon anggota Jamaah Islamiyah.

Baca Juga: Awas, Polda Jateng Sebar Intelijen untuk Deteksi Kerumunan Massa Perayaan Nataru

Irjen Argo Yuwono menyebut, ada banyak faktor yang mempengaruhi Jamaah Islamiyah bisa merekrut anggota. Salah satunya adalah maraknya penyebaran berita bohong atau hoax.

“Maraknya penyebaran hoax tanpa filter melalui sosial media membuat paham radikal dan anti pemerintah makin subur,” ucap Irjen Argo Yuwono.

‘Dari dulu sampai sekarang radikalisasi terbentuk sebagai bagian dari respons atas ketidakadilan dan makin melebarnya kesenjangan sosial di masyarakat. Bahwa kemudian agama jadi satu alasan dalam mengekspresikan ketidakpuasan dan kebencian,” imbuhnya.

Baca Juga: Dapatkan Bansos Modal Usaha Rp3,5 Juta Desember, Cek KTP-mu di dtks.kemensos.go.id

Sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran paham dan ideologi radikalisme di kalangan anak muda, perlu dilibatkan seluruh stakeholder yang bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan, sosial, keagamaan, komunikasi dan keamanan di lingkungan masing-masing.

“Ya perlu peran serta semua stakeholder,” katanya.

Akan tetapi, khusus untuk Polri, lanjut mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini, Densus 88 terus melakukan pemantauan terhadap jaringan teror yang ada di Indonesia secara terus-menerus, mulai dari pengumpulan bahan informasi, pengolahan informasi sampai dilakukan penegakan hukum.

Baca Juga: Jadwal Liga Italia Pekan ke-13 Minggu-Senin, Link Live Streaming TV, Kesempatan Inter Salip Milan

“Spesifiknya, Densus 88 sudah melakukan penegakan hukum terhadap 20 peserta pelatihan Jamaah Islamiyah,” kata Irjen Argo Yuwono.

Seperti diketahui, Densus 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan sebanyak 23 terduga teroris dari kelompok Jamaah Islamiyah di 8 lokasi.

Yakni di Lampung Selatan, Lampung Tengah, Bandar Lampung, Pringsewu, Metro, Jambi, Riau dan Palembang.

Baca Juga: LINK eform.bri.co.id, Yuk Cek Penerima BLT UMKM BPUM Rp2,4 Juta Desember 2020

Dua dari 23 orang yang ditangkap merupakan Panglima Askari JI yakni Taufik Bulaga alias Upik Lawanga dan Zulkarnain alias Arif Sunarso.

Selain menangkap para tersangka, Densus 88 juga berhasil mengungkap adanya bunker di rumah Upik Lawanga di Lampung yang digunakan untuk bersembunyi dan menyimpan senjata-senjata rakitan buatannya.

“Barang bukti yang disita dari rumah Upik ini ada senjata rakitan dan bunker,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono. ***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah