Dr. Tirta Marah Besar, Sebut Pemprov DKI Jakarta Tidak Adil dan Cenderung Berpihak ke Habib Rizieq

15 November 2020, 17:15 WIB
dr. Tirta Protes Keras /Instagram/@dr.tirta/

SEMARANGKU - Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disebut dr. Tirta baru-baru ini memberikan kritik terkait kebijakan pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dr. Tirta menyebut tidak ada keadilan dalam menerapkan aturan yang telah dibuat oleh pemerintah.

Pasalnya, semua kegiatan yang menimbulkan kerumunan telah dilarang keras, namun ada satu tokoh yang menggelar pernikahan justru diberikan bantuan masker.

Baca Juga: Hastag #indonesiaterserah Kembali Trending Topic di Twitter, Kritikan Netizen pada Habib Rizieq?

Baca Juga: Dewi Tanjung Tiba-tiba Minta Presiden Jokowi Tindak Tegas Perusuh Bangsa, Senggol Bintang Adiputra

Tokoh yang dimaksud adalah Habib Rizieq Shihab, seperti yang diketahui bahwa kedatangan Habib Rizieq menggelar acara pernikahan putrinya.

Kekesalan dr. Tirta tersebut disampaikannya melalui unggahan video di akun Instagram resminya.

Dilansir SEMARANGKU dari Jurnal Presisi: Sebut Sikap Pemerintah Tak Adil, dr Tirta: Kalo Mau Los, Saya Siap Adu Los

Baca Juga: Live Streaming MotoGP Valencia Trans7 Malam Ini, Joan Mir Juara Dunia 2020, Ini Bocoran Strateginya

Baca Juga: Merinding, Kisah Mistis Pengemudi Mau ke Surabaya Lewat Tol Masuk Hutan Angker, Ada Cewek Ketok Kaca

“Seorang tokoh datang ke sini membuat kerumunan di Bandara sampai puluhan ribu, lalu kemungkinan besar membuat acara besar pernikahan, malah pernikahannya diberikan 20.000 pcs masker. Kawan-kawan kami eo wedding ga bisa makan," sesalnya.

Menurutnya, jika pemerintah mengijinkan satu orang memeriahkan pernikahan yang dihadiri ribuan orang, tentu saja seharusnya pemerintah memberikan hak yang sama kepada rakyat kecil yang juga akan melangsungkan pernikahan.

Namun, menurutnya malah pemerintah mempersulit perijinan tersebut lantaran PSBB transisi yang diberlakukan tetapi tidak untuk pernikahan yang akan digelar Imam Besar FPI tersebut.

Baca Juga: Cara Ampuh Mengatasi Rasa Malas Menulis Bagi Penulis Pemula

Baca Juga: Alhamdulillah, Tenaga Kependidikan dan Guru Honorer Kemenag Akan Segera Terima BLT Subsidi Gaji

"Saya tidak menyoroti kalau pernikahan itu diajukan, kalau begitu semua warga berhak melakukan pernikahan kalau seperti itu, semua warga berhak melakukan resepsi pernikahan kalau seperti itu. Kita melakukan resepsi aja dipersulit,” ungkap dr. Tirta.

Lebih lanjut, dr.Tirta menyinggung tidak adanya konsistensi yang dilakukan oleh Satgas Covid-19 DKI, konsistensi dari Gubernur DKI, dan konsistensi BNPB.

“Tetapi ini yang kita tahu, warga berhak mengajukan ijin, jelas Pak Rizieq Shihab berhak melakukan ijin, tetapi disini adalah konsistensi dari Satgas Covid-19 DKI, konsistensi dari Gubernur DKI, dan konsistensi BNPB, jika memang ada kerumunan dan kalian memaksa ada razia masker jangan tebang pilih, buka semuanya! ngapain ada PSBB transisi,” tegas dr. Tirta.

Baca Juga: Live Streaming MotoGP Trans7 Malam Ini Valencia, Alex Rins Gak Akan Buang Kesempatan untuk Menang

Baca Juga: Habib Rizieq Terjerat Sanksi Denda Rp 50 Juta, Ini Penjelasan Satpol PP DKI Jakarta

dr.Tirta mengatakan kekecewaannya atas kerumunan yang tercipta, pasalnya para relawan ditugaskan untuk mengedukasi jangan sampai ada kerumunan dan tetap menggunakan masker, tetapi menurutnya sia-sia jika pemerintah masih tebang pilih.

“Jika memang ada seorang tokoh publik yang memang massanya banyak nggak takut (tertular Covid-19). Saya relawan 8 bulan bos! Ketemu sama anak cuman 3 kali selama 8 bulan, untuk edukasi seluruh Indonesia. Marah jelas bos, kecewa juga jelas! Kawan saya nakes-nakes banyak yang gugur berjatuhan,” ungkapnya.

Sementara itu, dr.Tirta mempertanyakan ketegasan dari pemerintah terkait penanganan Covid-19 yang mana nakes dijadikan sebagai tameng namun tidak ada kebijakan standar ganda yang mengikat semuanya.

Baca Juga: Video Syur Mirip Dirinya Viral, Akhirnya Gisel Diperiksa Polda Metro Jaya

Baca Juga: Habib Rizieq Terjerat Sanksi Denda Rp 50 Juta, Ini Penjelasan Satpol PP DKI Jakarta

“Disini dipertanyakan ketegasan pemerintah DKI, Satgas Covid-19 DKI, Satgas Covid-19 Nasional dan BNPB, serta Kementerian Kesehatan dan BPBD, saya tenaga kesehatan disuruh jadi tameng, tapi kemana standar ganda? Standar ganda-nya milik motor bukan kebijakan!,” sindir dr.Tirta.

Kemudian dr.Tirta menantang pemerintah untuk adil terhadap rakyat kecil yang mana dibeberkan sebelumnya diberbagai tempat telah terjadi razia saat ada kerumunan, seperti di Surabaya, Bekasi, Solo, Jogja dll.

“Sekarang pertanyaannya simpel, mampukah pemegang kebijakan di negeri ini memperlakukan ketegasan bukan hanya untuk rakyat kecil saja. Saya pengen keadilan bos! 20.000 masker diberikan untuk pak Rizieq, saya minta 20.000 untuk rakyat kecil bos!,” imbuhnya.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkan Gelombang Panas 40 Derajat Celcius Tengah Melanda Indonesia? Ini Kata BMKG

Baca Juga: Telkomsel Bagi Uang Rp 3 Juta Jika Nomormu Punya Angka Ini, Simak Syarat dan Cara Dapatnya

Sekali lagi, dr.Tirta menginginkan adanya keadilan tercipta terleboh lagi terhadap rakyat yang tidak memiliki backingan sekali pun.

“Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, adil seadil-adilnya. Itu yang kita minta, saya tidak punya backingan, sudah sewajarnya relawan itu merah-putih, dan saya melaksanakan surat tugas itu jelas untuk edukasi 3M,” terang dr.Tirta.

(Jazila Nailatunni'mah/Jurnal Presisi)***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Jurnal Presisi

Tags

Terkini

Terpopuler