Tsunami Setinggi 20 Meter di Pulau Jawa Saja, Salah, Berikut Daftar 14 Wilayah Indonesia Berpotensi

6 Oktober 2020, 18:05 WIB
Ilustrasi terjadinya Tsunami. Gelombangbesar tsunami setinggi 20 meter mengancam pantau selatan pulau Jawa namun ada 14 wilayah lain yang berpotensi sama //

SEMARANGKU - Ancaman Tsunami setinggi 20 meter mengancam pulau Jawa khususnya di pantai selatan menurut riset dari peneliti ITB. Namun sebenarnya ada 14 wilayah Indonesia terancam gempa bumi dan tsunami. BMKG nyatakan tidak hanya pulau Jawa saja.

Negara kepulauan Nusantara yang kini disebut Indonesia berulangkali mengalami gempa dan tsunami. Bahkan catatan ini sudah ratusan tahun sebelumnya ada melalui cerita masyarakat turun temurun. 

Terbaru yang menjadi topik hangat adalah adanya riset dari Institut Teknologi Bandung atau ITB yang cukup menggemparkan dimana pantai selatan pulau Jawa akan dihantam tsunami setinggi 20 meter. Ditambah data dari BMKG yang menyatakan jika ada 14 wilayah di Indonesia memilki potensi tsunami yang besar.

Baca Juga: Binatang Ini Jadi Pertanda Datangnya Gempa dan Tsunami, Jika Ketemu Lari Cari Tempat Aman

Baca Juga: Kuota Melimpah, BLT UMKM Banpres Produktif Rp 2,4 Juta Cair Oktober, Cek Daftar Penerimanya

Sebelumnya penelitian dan riset yang dilakukan oleh ITB sengaja mengajak dan melibatkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Mereka berkolaborasi untuk melakukan kajian tentang potensi tsunami besar di pantai selatan pulau Jawa dan wilayah lain di Indonesia.

Dari kerjasama riset dan kajian tersebut ternyata ditemukan banyak sekali informasi penting soal tsunami khususnya di wilayah Indonesia. Tak hanya pulau Jawa saja ternyata yang mempunyai potensi tinggi namun beberapa wilayah pulau besar nusantara juga terancam.

Melihat data dan hasil risat ini memang cukup mengejutkan dimana ada 14 wilayah menjadi titik merah yang sangat perlu diperhatikan dan diwaspadai khususnya masyarakat di daerah tersebut.

 Baca Juga: Tsunami Pulau Jawa, Fenomena Alam dan Pertanda Menakutkan yang Menyertainya, Sebelum Hapus Daratan

Baca Juga: Kantong Kering Minggir, BLT Subsidi Gaji Gelombang 2 Cair Bulan Ini, Berikut Daftar Penerimanya

Tercatat lewat hasil riset yang menunjukkan jika, potensi gempa bumi di selatan pulau Jawa mempunyai kekuatan magnitudo 9,1 dan dapat menyebabkan gelombang tsunami mencapai ketinggian hingga 20 meter di pantai selatan Jawa Barat, dan 12 meter di pantai selatan Jawa Timur, sedangkan tinggi rata-rata di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa adalah 4,5 meter.

Adanya riset dan kajian ini membuat banyak pihak terkejut atas ngerinya ancaman yang akan ditimbulkan. Sempat juga membuat masyarakat resah dan viral di media sosial, terutama masyarakat yang langsung terhubung dan tinggal di seputaran pantai selatan Pulau Jawa tersebut.

Untuk meredam hal ini tokoh terkemuka dan BMKG juga menghimbau agar masyarakat tidak terlalu panik, namun tetap waspada. Potensi gempa disertai tsunami dapat terjadi akibat pecahnya segmen-segmen megathurst jalur sepi gempa (seismic gap) di Samudera Indonesia secara bersamaan.

Baca Juga: Tanda Alam Saat Tsunami 20 Meter Datang ke Pulau Jawa, Ini yang Paling Menakutkan dan Diwaspadai

BMKG juga memberikan keterangan resmi soal ini dan meminta warga justru lebih tahu dan paham akan bahaya didepan mata yang sewaktu-waktu mengancam.

Seperti diulas sebelumnya di Mantra Sukabumi di artikel berjudul Hati-hati, 14 Wilayah Ini Bisa Terdampak Tsunami 12 Hingga 20 Meter, Simak Mana Saja, BMKG memberikan penjelasn lengkap soal ini.

“Tinggi tsunami dapat mencapai 20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur,” kata Guru Besar bidang Seismologi di Institut Teknologi Bandung (ITB) Sri Widiyantoro.

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis Hingga 45 GB+ Telkomsel, Ini Cara Dapat dan Jadwal Pencairannya!

Baca Juga: Begini Susana Kamar Donald Trump di Walter Reed, Mewah Gak Ketulungan, Dikontrol dari Gedung Putih

Sri Widiyantoro juga menjelaskan, riset ITB menggunakan data gempa dari katalog BMKG dan katalog International Seismological Center (ISC) periode April 2009 sampai November 2018. Dalam katalog tersebut menunjukkan bahwa ada zona memanjang diantara pantai selatan Pulau Jawa dan Palung Jawa yang memiliki sedikit aktivitas kegempaan.

“Karena itu kami mengidentifikasinya sebagai seismic gap,” ujar Widyantoro lewat keterangan tertulis, Jumat 18 September 2020.

Disamping itu, guna memperkirakan potensi tsunami di selatan Pulau Jawa, tim riset melakukan beberapa pemodelan tsunami, total dengan tiga skenario, yang pertama pada segmen Jawa bagian barat, kedua segmen Jawa bagian timur, dan ketiga segmen gabungan dari Jawa bagian barat dan timur.

Baca Juga: 5 Barang yang Dipercaya Bisa Membawa Keberuntungan, Koleksi Yuk!

Baca Juga: 6 Barang yang Dipercaya Bisa Membawa Sial, Kerap Ditemui di Dalam Rumah, Segera Buang!

Hasil terburuknya adalah, tsunami yang sangat besar berpotensi terjadi, mencapai 20,2 meter didekat pulau-pulau kecil selatan banten dan 11,7 meter di selatan Jawa Timur.

"Tinggi tsunami bisa lebih tinggi dari pada yang dimodelkan jika terjadi longsoran di dasar laut, seperti yang terjadi saat Gempa Palu dengan magnitudo 7,5 pada 2018," bunyi hasil riset itu.

Sri Widiyantoro mengatakan, hasil riset ini mendukung teriakan untuk menambah instrumen Sistem Peringatan Dini Tsunami untuk melindungi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, karena pada saat ini masih jarang terpasang di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa.

Baca Juga: Demi Bisa Jadi TNI AL Anak Nelayan Harus Kayuh Perahu Terjang Gelombang Laut

Baca Juga: Dandim Paling Berani di Indonesia, Ucu Yustia Hadang Mantan Panglima Gatot Nurmantyo dan Ajak Debat

Tim riset sendiri beranggotakan Endra Gunawan, Abdul Muhari, Nick Rawlinson, Jim Mori, Nuraini Rahma Hanifa, Susilo, Pepen Supendi, Hasbi A. Shiddiqi, Andri D. Nugraha, dan Hengki E. Putra.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menjelaskan wilayah geografis Indonesia memang memiliki banyak titik pertemuan lempeng, hal itu menyebabkan potensi gempa tsunami bisa saja terjadi dibeberapa wilayah.

Rahmat Triyono melanjutkan, terkait adanya riset yang menghasilkan potensi gempa dan tsunami di selatan Pulau Jawa, hal itu disebabkan adanya pergerakan lempeng tektonik cukup aktif di wilayah Indo-Australia dengan Eurasia.

Baca Juga: Lebih dekat dengan Frigate TNI AL RE Martadinata, Kapal Perang Destroyer!

Baca Juga: Mengenal Pesawat Tanpa Awak Elang Hitam buatan Anak Bangsa, Bakal Terbang Perdana Bulan Ini

Potensi tersebut bisa saja terjadi di sepanjang titik pertemuan lempeng tektonik, mulai dari Laut Andaman di bagian Tenggara Pulau Sumatera, di Simeulue, Nias, Mentawai, Enggano hingga ke bagian selatan Jawa sampai ke Nusa Tenggara.

"Jadi ancaman tsunami tidak hanya di selatan Jawa. Di sepanjang jalur pertemuan lempeng, di mana itu ada sumber gempa dan itu di laut sumber gempanya dengan magnitude besar, ya itu bisa berpotensi tsunami," jelasnya pada Jumat, 25 September 2020.

Rahmat Triyono juga menambahkan, ancaman gempa dan tsunami tidak hanya di selatan Pulau Jawa, tapi banyak wilayah di Indonesia yang bisa juga terdampak, diantaranya: Pantai Sumatera, Selatan Bali, Nusa Tenggara, Utara Papua, Manado, dan Sulawesi Utara.

Baca Juga: Jokowi Mulai Gerah dengan Manuver Anies Baswedan? Lockdown Sumber Masalah Kepala Daerah

Baca Juga: Upacara Peringatan HUT TNI ke-75 Digelar Virtual, Ini Pesan dari Pesiden Joko Widodo!

"Jadi tidak hanya di selatan Jawa. Di Maluku itu ada ancaman juga, bahwa ancaman itu ada potensi gempa besar di sana itu betul," pungkasnya.

Berikut adalah wilayah kemungkinan bisa terdampak:

1. Jawa Barat
2. Jawa Timur
3. Laut Andaman Pulau Sumatera
4. Simeuleu
5. Nias
6. Mentawai
7. Nusa Tenggara
8. Selatan Bali
9. Banten
10. Utara Papua
11. Manado
12. Sulawesi Utara
13. Maluku
14. Enggano

Baca Juga: Cara Tukar Minyak Jelantah dengan Emas di Pegadaian, Ayo Buruan, Jangan Buang Kesempatan!

Baca Juga: Tsunami 20 Meter di Pantai Selatan Jawa, Daerah Ini Jadi yang Terparah Kata Peneliti ITB

BMKG terus menghimbau agar masyarakat tidak cemas dan khawatir berlebihan, karena berbagai kemungkinan tentu bisa saja terjadi. Untuk itulah masyarakat diminta tetap hati-hati dan waspada dan selalu tanggap.***(Adriana/mantrasukabumi)

Editor: Heru Fajar

Sumber: Mantra Sukabumi

Tags

Terkini

Terpopuler