Dikabarkan Rugi Rp11 Triliun, Pertamina: Penjualan Beranjak Naik!

30 Agustus 2020, 07:53 WIB
Dikabarkan Rugi Rp11 Triliun, Pertamina: Penjualan Beranjak Naik! //ANTARA/Instagram/@basukibtp

SEMARANGKU – Beberapa hari terakhir, Pertamina dikabarkan rugi Rp11 Triliun selama semester I-2020. Angka tersebut menunjukkan kabar yang buruk bagi pendapatan Negara.

Dikutip Semarangku dari Antaranews, perusahaan migas plat merah tersebut menganggap bahwa kinerjanya tengah menunjukkan tren positif.

“Salah satu shock yang dialami pada masa pandemi covid-19 adalah penurunan permintaan (demand) BBM, namun semasa berlakunya adaptasi yang baru dan pergerakan perekonomian nasional, tren penjualan Pertamina pun mengalami kenaikan. Kinerja kumulatif Juli juga sudah mengalami kemajuan dan lebih baik dari kinerja kumulatif bulan sebelumnya,” ujar Fajriyah Usman, selaku Vice Presiden Corporate Communication Pertamina.

Fajriyah mengatakan, masa Februari hingga Mei 2020 adalah masa-masa terberat yang dialami Pertamina.

Baca Juga: Militer Tiongkok Kembali Menggelar Latihan di Laut Bohai dan Laut Kuning

Baca Juga: Jadwal Tayangan Acara Trans 7 Hari Ini Minggu, 30 Agustus 2020, Ada K-Movievaganza

Disusul juga sistem Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai wilayah daerah, sehingga penurunan damand di kota-kota besar mencapai 50 persen.

“Ditambah lagi penurunan sektor hulu, total pendapatan Pertamina, yang tercantum dalam Laporan Keuangan Unaudited Juni 2020 turun hingga 20 persen,” imbuhnya.

Menanggapi kerugian tersebut, Fajriyah menambahkan, Pertamina menjalankan strategi dari berbagai aspek baik operasional dan finansial sehingga pendapatan laba bersih pun beranjak naik sejak Mei hingga Juli 2020 senilai 350 dolar AS setiap bulannya.

Baca Juga: Gelombang 6 Kartu Prakerja Telah Dibuka, Lengkapi Syarat dan Cara Daftarnya

Baca Juga: Donald Trump Dikritik Kamala Harris Terkait Penanganan COVID-19

Hal tersebutlah, nantinya akan menutupi kerugian yang dialami Pertamina bulan-bulan sebelumnya.

“Mulai Mei berlanjut Juli, dan ke depannya, kinerja semakin membaik. Dengan laba bersih (unaudited) di Juli sebesar 408 juta dolar, maka kerugian dapat ditekan dan berkurang menjadi 360 juta dolar atau setara Rp5,3 Triliun.

Dengan memperhatikan trend yang ada, kami optimis kinerja akan terus membaik sampai akhir tahun 2020,” katanya.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler