Pasca Erupsi Gunung Semeru: 985 Personel Gabungan Gelar Operasi Penanganan Darurat, Fokus Percepatan Evakuasi

7 Desember 2021, 19:45 WIB
Pasca Erupsi Gunung Semeru: 985 Personel Gabungan Gelar Operasi Penanganan Darurat, Fokus Percepatan Evakuasi / Tangkap layar akun Instagram @khofifah.ip

SEMARANGKU - Pasca erupsi Gunung Semeru, 985 personel gabungan diterjunkan untuk melaksanakan operasi penanganan darurat.

Personel gabungan yang terlibat dalam operasi penanganan darurat pasca erupsi Gunung Semeru ini di bawah kendali pos komando (posko).

Paca erupsi Gunung Semeru, 985 personel gabungan melakukan berbagai upaya penanganan darurat yang saat ini memfokuskan pada pencarian serta pelayanan dasar warga terdampak.

Baca Juga: Gunung Semeru Masuk dalam 6 Gunung Terbesar di Indonesia, Lalu 5 Lainnya Gunung apa Saja?

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Ganjar Pranowo Waspadai Merapi: Warga Sekitar Harus Siaga!

Jumlah personel yang melaksanakan operasi penanganan darurat pasca erupsi Gunung Semeru diperkirakan lebih banyak lagi untuk membantu tanggap darurat di lapangan.

Seperti mereka yang bekerja untuk perbaikan infrastruktur dasar listrik, komunikasi atau pun akses jalan.

Selain personel, sejumlah peralatan diterjunkan untuk membantu proses pencarian warga yang diduga masih hilang.

Diantaranya BNPB menyiagakan tiga unit helikopter dan Palang Merah Indonesia (PMI) mendorong dua unit hagglund yang dapat menembus medan berat di lokasi terdampak material vulkanik.

Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nazib Faizal, S.T., M.Sc. menyampaikan pihaknya mengerahkan personel untuk membantu beberapa langkah penanganan darurat.

Diantaranya pembersihan jaringan jalan untuk memulihkan konektivitas baik jalan nasional, provinsi maupun kabupaten.

Selain itu, pencarian jalur alternatif untuk menghubungkan Lumajang-Turen-Malang yang putus akibat robohnya jembatan Besuk Kobokan.

“Percepatan evakuasi korban dan pembersihan kawasan,” ujar Nazib, dilansir dari laman resmi BNPB.

Para personel yang bergerak di lapangan diharapkan untuk selalu berkoordinasi dengan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru.

Posko yang berjarak 23 km dari Gunung Semeru tersebut berada di Kantor Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

Sedangkan pos logistik yang mendukung operasi penanganan darurat terletak di rumah dinas Bupati Lumajang.

BNPB mengimbau semua dukungan sumber daya, baik personel, peralatan atau pun bantuan logistik dikoordinasikan melalui posko yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang.

Hal ini bertujuan agar penanganan darurat dapat berjalan secara optimal dan efektif.

Hal tersebut disampaikan Basarnas sebagai koordinator pencarian dan pertolongan.

“Mudah-mudahan besok cuaca cukup baik dan bersahabat sehingga kita akan lebih mudah untuk menjangkau daerah-daerah yang perlu kita sisir,” ujar Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Wurjanto, M.Han dalam konferensi pers, Senin 6 Desember 2021, dilansir dari laman resmi BNPB.

Selain dampak korban jiwa, awan panas guguran Gunung Semeru mengakibatkan kerusakan di sektor pemukiman, pendidikan maupun sarana dan prasarana.

Posko masih terus melakukan pemutakhiran terhadap dampak kerugian material.

Data sementara rumah terdampak 2.970 unit, fasilitas pendidikan 38 unit dan jembatan (Jembatan Gladak Perak) putus 1 unit.

Itulah 985 personel gabungan yang melaksanakan operasi penanganan darurat pasca erupsi Gunung Semeru, fokus percepatan evakuasi.

Semoga semua warga sekitar Gunung Semeru yang terdampak senantiasa diberikan keselamatan dan ketabahan.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler