Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Diapresiasi KPK Karena Lahirkan Program Pencegahan Korupsi

13 April 2021, 18:15 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendapat apresiasi KPK dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Stranas PK 2021-2022 secara daring, Selasa 13 April 2021 /Dok. Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan apresiasi kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo karena mampu melahirkan program-program pencegahan korupsi.

Ketua KPK Komjen Pol Firli Bahuri menjelaskan, ada banyak praktik di lingkup Pemprov Jateng  yang telah dilakukan beberapa daerah terkait pencegahan korupsi.

Sejak koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi (Korsupgah) dari KPK dilaksanakan sejak 2015 lalu, Ganjar Pranowo muncul beberapa program pencegahan antikorupsi, seperti pendidikan antikorupsi dan penyuluh antikorupsi.

Baca Juga: Lewat Ganjar Pranowo Provinsi Jawa Tengah Kirim 18 Relawan dan Bantuan 503 Juta untuk Korban Bencana NTT

Baca Juga: Kapolri Minta Satgas Nemangkawi Tunjukkan Cintanya Pada Papua: Tindak Tegas Pengganggu, Kita Semua Cinta Papua

Ganjar Pranowo dinilai telah berhasil menerapkan sistem pencegahan korupsi dengan cara membentuk pendidikan antikorupsi dan penyuluh antikorupsi.

Firli Bahuri membenarkan bahwa kerjasama antara KPK dengan Pemprov Jateng berjalan sangat bagus. Tim dari KPK, sering datang ke Jateng untuk melakukan sosialisasi dan membantu Jateng melaksanakan program-program pencegahan lainnya.

"Praktik-praktik pencegahan ini memang perlu dikembangkan dan ditularkan pada seluruh daerah. Karena jangan sampai, hanya orang kena OTT saja yang ramai, padahal masih banyak orang baik di Indonesia ini," kata Firli dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Stranas PK 2021-2022 secara daring, Selasa 13 April 2021.

Baca Juga: Resmikan Polri TV dan Radio, Kapolri : Kehadiran Polisi di Tengah Masyarakat Setiap Saat

Baca Juga: Masyarakat Boleh Mudik 2021 Pada Tanggal Ini dan Bawa Surat Keterangan Sehat

KPK  juga telah membentuk dan memperbanyak agen pembangun integritas. Mereka disebar di Kementerian/Lembaga hingga kabupaten/kota untuk melakukan pencegahan korupsi.

da 40 penyuluh antikorupsi dan 40 agen pembangun integritas kelompok.

"Kalau mereka tersebar, tentu Indonesia berintegritas akan terwujud dan terbentuk. Saya juga meminta kepada semua kepala daerah untuk memperbanyak kelompok-kelompok antikorupsi agar program pencegahan berjalan lancar," paparnya.

Baca Juga: Kapolri Launching Polri TV-Radio, Listyo Sigit Prabowo: Lebih Dekat, Edukasi dan Informasi Akurat

Baca Juga: Layanan Vaksin Jawa Tengah Tersedia saat Malam Ramadhan, Golongan Ini Diprioritaskan!

Sementara itu, Kepala KSP, Moeldoko mengapresiasi sistem pencegahan korupsi di Jateng yang telah berjalan dengan baik.

Mulai sistem perencanan keuangan, birokrasi yang bersih hingga berjalannya pendidikan antikorupsi dan penyuluh antikorupsi.

"Saya pikir model seperti ini yang jusru banyak dieksploitasi di lapangan oleh para kepala daerah. Karena ini judulnya pencegahan, maka harus diperbanyak pendidikan dan penyuluhannya agar orang sadar. Kami sangat apresiasi pada Pak Ganjar," katanya.

Baca Juga: Layanan Vaksin Jawa Tengah Tersedia saat Malam Ramadhan, Golongan Ini Diprioritaskan!

Baca Juga: Ganjar Pranowo: Jawa Tengah Kompak Larang Mudik Lebaran 2021, Cek Jadwal Patroli Jateng!

Moeldoko juga sepakat, bahwa program yang baik di daerah harus diadopsi menjadi program nasional. Dengan begitu, maka program pemerintah akan berjalan sesuai apa yang diharapkan.

"Saya sepakat dengan Pak Ganjar, bahwa praktik baik yang dilakukan pemeritah daerah itu bisa menjadi bancmarking. Itu bisa jadi model dan diterapkan secara nasional. Itu sangat bagus, sehingga kita belajar dari yang empirik, nggak usah pusing-pusing lagi," tegasnya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo menjelaskan, korupsi memang harus dicegah. Upaya pencegahan ini pun perlu menglibatkan banyak pihak.

Baca Juga: CATAT! Tiga Skenario Dishub Jateng Antisipasi Lonjakan Mudik Lebaran 6-17 Mei 2021

Baca Juga: Panduan Ibadah Selama Bulan Ramadhan 2021 dari Kemenag RI, Tidak untuk Zona Merah-Oranye

"Pendidikan antikorupsi menjadi penting. Program ini masuk ke sekolah, dunia usaha dan perijinan-perijinan, sehingga kita bisa pantau semuanya. Bahkan kami telah memiliki Perda khusus tentang pendidikan antikorupsi itu," jelasnya.

Selain itu, penyuluh antikorupsi di Jateng juga sudah berjalan dengan baik. Beberapa ASN dan masyarakat umum diberi pelatihan dengan pendampingan dari KPK untuk menjadi agen-agen penyuluh antikorupsi itu.

"Mereka telah menjadi virus seperti vaksinasi, yang kita suntikkan ke dalam sistem yang harus berubah, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang," tandasnya.

Dari pemikiran dan inovasi program pencegahan korupsi yang digagas Ganjar Pranowo inilah yang membuat KPK memberikan apresiasi. ***

Editor: Mahendra Smg

Tags

Terkini

Terpopuler